Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru soal WNI yang Diduga Dimutilasi di Malaysia

Kompas.com - 15/02/2019, 10:09 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Malaysia menemukan potongan tubuh dalam kantong plastik yang diduga merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), di dekat sungai Buloh, Selangor, pada 26 Januari 2019.

Dua WNI yang diduga menjadi korban mutilasi yaitu, Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan temannya Ai Munawaroh.

Beranjak dari temuan tersebut Kepolisian Malaysia, dengan dukungan Kepolisian RI, menyelidiki kasus itu.

Baca juga: Terduga Pelaku Mutilasi WNI di Malaysia Sempat Lapor Kehilangan Korban ke Polisi

Berikut beberapa informasi terbaru yang dihimpun Kompas.com:

1. Identitas korban Nuryanto teridentifikasi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, mayat yang ditemukan dipastikan adalah Nuryanto.

"Ditemukan ada 12 titik kesamaan (sidik jari) artinya 12 titik kesamaan ini sangat akurat, menunjukkan bahwa korban yang meninggal dunia atas nama saudara Nuryanto," tutur Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

2. Korban Ai Munawaroh masih menjalani tes DNA

Untuk korban lainnya, Ai Munawaroh, belum dapat dipastikan identitasnya melalui sidik jari karena potongan tubuh yaitu tangan, tidak ditemukan.

Baca juga: Polri: Potongan Tubuh WNI yang Diduga Dimutilasi di Malaysia Masih Dicari

Dedi menjelaskan, proses identifikasi Ai Munawaroh akan melalui pengujian DNA.

"Khusus untuk saudari Ai Munawaroh, nanti akan mengalami proses pembuktian laboratorium DNA," terangnya.

Sampel DNA dari ayah biologis Ai Munawaroh telah diberikan kepada kepolisian Malaysia untuk membantu proses identifikasi.

3. Korban dan terduga pelaku memiliki hubungan bisnis

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkapkan hubungan antara WNI yang diduga dimutilasi di Malaysia dan dua terduga pelaku yang telah diamankan terkait bisnis.

Baca juga: Keluarga Berkoordinasi dengan Kedubes RI soal Pemulangan Jenazah Pengusaha yang Dimutilasi di Malaysia

Dua terduga pelaku yang berinisial JIR dan A, yang diketahui berkebangsaan Pakistan, telah diamankan oleh Kepolisian Malaysia.

"Hubungan kedua orang (terduga pelaku) itu dengan korban tersangkut, pernyataan dari PDRM (Polis Diraja Malaysia), terkait bisnis," tutur Napoleon saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Lebih lanjut, Napoleon menuturkan, kedua korban dan kedua terduga pelaku sempat bertemu pada 23 Januari 2019. Pertemuan itu, katanya, diduga terkait dengan penagihan utang.

Baca juga: Sebelum Berangkat, WNI yang Dimutilasi di Malaysia Dapat Ancaman

"Pada 23 Januari korban bertemu dengan 2 orang (terduga pelaku) tadi, bertemu untuk melakukan penagihan utang," katanya.

4. Kedua terduga pelaku laporkan kehilangan dua korban ke kepolisian Malaysia

Dua hari setelah pertemuan itu, tepatnya pada 25 Januari 2019, kedua terduga pelaku yang diamankan disebut sempat mengunjungi kantor kepolisian setempat.

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkapkan, kedua terduga pelaku dengan inisial A dan JIR merupakan orang terakhir yang bertemu korban.

Baca juga: Polri: WNI yang Dimutilasi di Malaysia Berbisnis dengan Terduga Pelaku

Dua terduga pelaku kemudian melaporkan kehilangan kedua korban kepada kepolisian setempat.

"Anehnya dua hari kemudian dua orang ini membuat laporan ke polisi tentang hilangnya dua orang (korban) itu," terang Napoleon di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

5. Dua terduga pelaku diamankan selama 14 hari

Atas keterkaitan dua terduga pelaku dengan korban, mereka diamankan oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) pada 10 Februari 2019 untuk 14 hari ke depan.

"Malaysia memiliki kewenangan 14 hari untuk melakukan penyelidikan dengan mengamankan mereka. Itu dilakukan tanggal 10 (Februari) yang habis masa berlakunya pada 24 Februari 2019," ungkap dia.

Kompas TV Seorang pengusaha muda asal Kabupaten Bandung, Nuryanto, diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia. Kini pihak keluarga berharap pemerintah segera turun tangan menangani kasus ini.<br /> <br /> Kini keluarga masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan jenazah yang ditemukan di Malaysia adalah Nuryanto atau bukan.<br /> <br /> Istri Nuryanto membenarkan, suaminya pergi ke Malaysia pada 17 Januari lalu untuk keperluan bisnis. Sang istri melakukan kontak terakhir dengan suaminya pada 21 Januari dan hingga kini tidak ada kabar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com