Sebuah akun Facebook bernama Nicky Mediola mengunggah informasi adanya gempa berkekuatan 7,6 M yang akan mengguncang Kota Padang dalam waktu sepekan.
Gempa itu disebutnya berasal dari kedalaman 10 kilometer di dasar Laut Siberut di bawah dasar Laut Mentawai.
Akan tetapi, setelah ditelusuri lebih lanjut, tidak ditemukan informasi apa pun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selaku badan nasional yang menjadi acuan jika terdapat gerak sesar gempa tektonik di Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menegaskan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar sebuah gempa akan terjadi.
Akun Facebook Wardoyo Adi Kurniawan mengunggah sebuah informasi adanya tindak kejahatan yang menggunakan bius semprot untuk mengambil kendaraan juga harta benda calon korbannya.
Helm yang diletakkan di atas motor yang terparkir menjadi incaran para pelaku. Saat pemilik meninggalkan motor beserta helmnya, saat itulah pelaku menyemprotkan bius di bagian busa helm.
Saat pemilik kembali dan mengenakan hem tersebut, ia akan kehilangan kesadaran di tengah mengendarai motornya. Di saat itulah pelaku siap mengambil alih motor beserta barang lainnya milik korban.
Dari tulisan tersebut, disebutkan kejahatan ini terjadi di Cikarang, Delta Mas, dan Kalimalang.
Namun, berdasarkan penelusuran yang dilakukan, informasi ini merupakan hoaks lama yang kembali didaur ulang dengan narasi yang sama persis. Sebelumnya, diinformasikan kejadian ini terjadi di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Kombes Frans Barung Mangera menyatakan, peristiwa ini tidak pernah terjadi di wilayah hukum Jawa Timur pada waktu itu.
Ada informasi penghapusan pendidikan agama di sekolah-sekolah oleh Menteri Pendidikan.
Akun Facebook bernama Ziadulhamidin mengunggah informasi ini. Dalam tulisannya, disebutkan hal ini merupakan usulan dari menteri agama, tetapi keputusan akhir ada di tangan Presiden Joko Widodo.
Rupanya, kabar ini merupakan informasi lama sejak 2017. Bahkan, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy membantah informasi ini.
Dikutip dari laman Kemendikud, mata pelajaran agama akan tetap ada, bahkan bisa menjadi semakin kuat jika ada kerja sama antara sekolah dan madrasah diniyah.
Nilai kegiatan keagamaan yang diikuti siswa di madrasah diniyah bisa dipakai untuk melengkapi pendidikan agama di sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.