Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Rilis 96 Hoaks dalam Sepekan, Berikut di Antaranya

Kompas.com - 14/02/2019, 13:59 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Padang berpotensi gempa M 7,6

Sebuah akun Facebook bernama Nicky Mediola mengunggah informasi adanya gempa berkekuatan 7,6 M yang akan mengguncang Kota Padang dalam waktu sepekan.

Gempa itu disebutnya berasal dari kedalaman 10 kilometer di dasar Laut Siberut di bawah dasar Laut Mentawai.

Akan tetapi, setelah ditelusuri lebih lanjut, tidak ditemukan informasi apa pun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selaku badan nasional yang menjadi acuan jika terdapat gerak sesar gempa tektonik di Indonesia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menegaskan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar sebuah gempa akan terjadi.

Penggunaan bius semprot di helm untuk lumpuhan korban

Akun Facebook Wardoyo Adi Kurniawan mengunggah sebuah informasi adanya tindak kejahatan yang menggunakan bius semprot untuk mengambil kendaraan juga harta benda calon korbannya.

Helm yang diletakkan di atas motor yang terparkir menjadi incaran para pelaku. Saat pemilik meninggalkan motor beserta helmnya, saat itulah pelaku menyemprotkan bius di bagian busa helm.

Saat pemilik kembali dan mengenakan hem tersebut, ia akan kehilangan kesadaran di tengah mengendarai motornya. Di saat itulah pelaku siap mengambil alih motor beserta barang lainnya milik korban.

Dari tulisan tersebut, disebutkan kejahatan ini terjadi di Cikarang, Delta Mas, dan Kalimalang.

Namun, berdasarkan penelusuran yang dilakukan, informasi ini merupakan hoaks lama yang kembali didaur ulang dengan narasi yang sama persis. Sebelumnya, diinformasikan kejadian ini terjadi di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Kombes Frans Barung Mangera menyatakan, peristiwa ini tidak pernah terjadi di wilayah hukum Jawa Timur pada waktu itu.

Menteri Pendidikan akan hapus pendidikan agama

Ada informasi penghapusan pendidikan agama di sekolah-sekolah oleh Menteri Pendidikan.

Akun Facebook bernama Ziadulhamidin mengunggah informasi ini. Dalam tulisannya, disebutkan hal ini merupakan usulan dari menteri agama, tetapi keputusan akhir ada di tangan Presiden Joko Widodo.

Rupanya, kabar ini merupakan informasi lama sejak 2017. Bahkan, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy membantah informasi ini.

Dikutip dari laman Kemendikud, mata pelajaran agama akan tetap ada, bahkan bisa menjadi semakin kuat jika ada kerja sama antara sekolah dan madrasah diniyah.

Nilai kegiatan keagamaan yang diikuti siswa di madrasah diniyah bisa dipakai untuk melengkapi pendidikan agama di sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com