Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Jokowi Hanya Menyampaikan Isi Hatinya...

Kompas.com - 06/02/2019, 11:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menilai, mengatakan, kurang tepat apabila kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut calon presiden petahana Joko Widodo mulai bergaya ofensif dalam berpolitik.

"Dalam beberapa hari terakhir, Jokowi sendiri sebenarnya hanya menyampaikan isi hatinya bahwa isu yang ada selama ini sebenarnya terbolak-balik," ujar Erick melalui keterangan pers, Rabu (6/2/2019).

Isu Jokowi mengkriminalisasi ulama, misalnya, yang terjadi justru sebaliknya. Setiap Jokowi pergi ke luar kota, pasti selalu menyempatkan diri mengunjungi pondok pesantren untuk bersilaturahim.

Baca juga: Erick Thohir: Aneh Jokowi Disebut Panik...

Demikian pula isu yang dituduhkan ke Jokowi selama ini, yakni antek asing, antek aseng, hingga Jokowi adalah PKI.

Semuanya bersumber pada sisa-sisa "perang politik" pada Pilpres 2014 yang masih dieskalasi hingga saat ini.

"Yang terjadi sebenarnya adalah Jokowi dizalimi dan semua penzaliman itu sudah dimulai sejak 2014 dengan terbitnya Obor Rakyat," ujar Erick.

"Jadi, kalau sekarang beliau menjawab (tuduhan) itu lumrah. Sebab, kalau tidak dijawab, nantinya fitnah itu dianggap benar. Yang anehnya, ketika beliau menjawab, dikatakan panik dan ketakutan. Justru beliau sedang menyampaikan fakta dan data yang selama ini diputarbalikkan," lanjut dia.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga: Ini Tanda-tanda Kekalahan Jokowi dan Maruf

Erick meyakini, isu-isu miring yang disemburkan kepada Jokowi-Ma'ruf tak akan berdampak negatif terhadap elektabilitas.

Berdasarkan hasil riset dari lembaga survei resmi yang diakui KPU, selisih suara kedua pasangan calon minimal sebesar 20 persen.

"Hanya ada dua lembaga yang menyatakan selisihnya sudah berkurang, yakni lembaga Media Survei Nasional (Median) serta Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis)," ujar Erick.

Baca juga: Di Balik Pujian Jokowi untuk Ratna Sarumpaet...

Kalaupun survei Median dan Puskaptis itu mau diakui, selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga masih mencapai 15-18 persen.

"Semuanya menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf sehingga aneh apabila disebut Jokowi dan Ma'ruf panik. Yang terjadi seharusnya adalah sebaliknya. Intinya, kalau dikatakan Jokowi panik karena survei, jawabannya tidak," lanjut pengusaha muda pendiri Grup Mahaka tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com