Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo-Sandiaga: Ini Tanda-tanda Kekalahan Jokowi dan Ma'ruf

Kompas.com - 04/02/2019, 13:19 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria, menilai, strategi menyerang yang dilakukan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo justru tidak akan menarik simpati masyarakat.

Menurut Riza, sikap agresif yang ditunjukkan Jokowi menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin semakin khawatir dengan elektabilitas Prabowo-Sandiaga jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Itu tidak menghasilkan simpati, bahkan masyarakat jadi tahu sebetulnya siapa Pak Jokowi. Ini tanda-tanda kekalahan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," ujar Riza saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Jokowi yang Mulai Agresif Menyerang...

Juru kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ahmad Riza Patria saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Juru kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ahmad Riza Patria saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Riza mengatakan, sebagai petahana, seharusnya Jokowi tidak tampil menyerang lawan politiknya.

Sebab, Jokowi dapat berkampanye mengenai capaian atau prestasi pemerintah selama empat tahun masa kepemimpinannya.

Riza memandang, Jokowi mulai panik dengan elektabilitasnya yang stagnan jelang Pilpres 2019.

"Tapi kalau petahana menyerang itu berarti ada tanda-tanda bahwa apa yang dikerjakan selama ini tidak berhasil," tutur Riza.

Baca juga: Fadli Zon Anggap Jokowi Putus Asa Hadapi Prabowo

Ia menyarankan agar Jokowi fokus bekerja di sisa masa pemerintahannya. Ketua DPP Partai Gerindra itu bahkan meminta Jokowi tak lagi bersikap agresif dan menyerang.

"Saran saya selesaikan tugas dengan baik. Jadilah pemimpin yang amanah yang bertanggung jawab, jangan banyak janji lebih baik buktikan. Tidak usah menyalahkan orang lain, nyindir-nyindir dan sebagainya," kata Riza.

Sebelumnya, Jokowi merespons satu per satu pernyataan dan tudingan yang sebelumnya dilontarkan kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia menyindir pihak-pihak yang menebar pesimisme dengan menyebut Indonesia akan bubar dan punah dalam waktu dekat.

Jokowi menilai narasi itu hanya menggiring masyarakat pada pesimisme.

Baca juga: Jokowi: Masa Disuruh Halus Terus, Bolehlah Keras Sedikit...

Jokowi juga menyinggung sejumlah hoaks yang disebarkan oleh kubu oposisi. Misalnya, hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos yang sempat dikicaukan oleh Wakil Sekjen Andi Arief di akun Twiter-nya.

Selain itu, mengenai selang cuci darah RSCM yang disebut oleh Prabowo dipakai hingga 40 kali.

Jokowi juga bicara mengenai hoaks penganiayaan aktivis pendukung Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet.

Tak hanya menjawab tudingan-tudingan yang sebelumnya dilontarkan kubu Prabowo-Sandi, Jokowi kali ini balik melempar tudingan kepada lawan politiknya.

Ia menyebut kubu Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2019.

Jokowi tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com