Menurut Ace, propaganda ini juga digunakan dalam kesempatan lain.
"Ratna Sarumpaet adalah salah satu dari sekian banyak kasus yang dijadikan bahan bakar," kata Ace.
"Chicken rice di Singapura lebih murah daripada di Indonesia, kriminalisasi ulama, antek asing, antek aseng, selang cuci darah di RSCM dipakai 40 orang, Hardi meninggal bunuh di Grobogan karena terlilit utang, tampang Boyolali dan lainnya digunakan sebagai strategi firehose of falsehood," tambah dia.
Sementara itu, kubu Prabowo-Sandiaga juga mengkritik Jokowi yang terus-menerus mengungkit kasus Ratna Sarumpaet. Juru kampanye nasional Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, mengatakan Jokowi sedang mencari keuntungan politik dari kasus ini.
Fadli mengakui bahwa kebohongan Ratna telah membawa banyak kerugian bagi Prabowo-Sandiaga.
Baca juga: Fadli Zon Anggap Jokowi Cari Keuntungan Politik dengan Puji Ratna Sarumpaet
"Itu kan mau mengambil keuntungan politik. Itu makin membuktikan bahwa kasus ini merugikan kami, kan mau mengambil keuntungan politik, apalagi namanya itu," ujar Fadli.
Fadli mengatakan, kasus ini telah digoreng menjadi hal yang merugikan Prabowo-Sandiaga. Bahkan, topik ini muncul dalam debat pertama Pilpres 2019. Padahal, BPN Prabowo-Sandiaga justru menjadi pihak yang paling dirugikan.
"Kami kan yang paling banyak menjadi korban," kata Fadli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.