Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Elektabilitas, PKS Berusaha Atraktif Lewat Program

Kompas.com - 30/01/2019, 19:14 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berusaha menjadi atraktif untuk meningkatkan elektabilitas di pemilihan umum (pemilu) mendatang.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan cara yang mereka lakukan adalah dengan menawarkan program dan janji kampanye.

Sohibul mengatakan hal itu saat acara Konsolidasi Nasional Anggota DPR-DPRD PKS bertajuk "Menangkan PKS, Menangkan Indonesia", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).

"Pokoknya kita intinya adalah sebagai entitas parpol kami harus tampil seatraktif mungkin karena itu kami harus punya program dan janji kampanye sendiri," ujar Sohibul.

Menurut dia, tim di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS sudah merumuskan isu-isu nasional yang tepat untuk ditawarkan kepada masyarakat.

Baca juga: Sohibul: PKS Harus Jadi Partai Papan Atas, Raih Minimal 12 Persen Suara

Program yang sebelumnya telah diumumkan oleh mereka terkait pembuatan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan pemberlakuan SIM seumur hidup.

Kemudian, mereka disebutkan juga akan mendorong Rancangan Undang-Undang Perlindungan Ulama, Tokoh Agama, dan Simbol Agama.

Sohibul mengatakan mereka juga kembali meluncurkan janji kampanye berikutnya dalam waktu dekat.

Namun, tak hanya soal Pileg, mereka juga berkonsentrasi memenangkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: PKS Minta Kadernya Semangat Menangkan Pileg dan Prabowo-Sandiaga

"Kita harus bisa menari di atas dua gendang, Pilpres dan Pileg. Gendang pilpres kita rumuskan bersama di koalisi," kata dia.

Sohibul menegaskan bahwa baik pileg maupun pilpres harus dimenangkan bersama.

"Oleh sebab itu kita harus menyeimbangkan dua-dua-duanya. Pilpres harus kita menangkan, pileg juga harus kita menangkan. PKS harus naik menjadi partai papan atas dengan minimal 12 persen," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com