Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sohibul: PKS Harus Jadi Partai Papan Atas, Raih Minimal 12 Persen Suara

Kompas.com - 30/01/2019, 18:33 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin menjadi partai papan atas dengan menargetkan perolehan suara parlemen sebesar 12 persen di Pemilihan Legislatif (Pileg).

Hal itu disampaikan Presiden PKS Sohibul Iman saat acara Konsolidasi Nasional Anggota DPR-DPRD PKS bertajuk "Menangkan PKS, Menangkan Indonesia", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).

"PKS harus naik menjadi partai papan atas dengan minimal 12 persen," ujar Sohibul.

Baca juga: Presiden PKS Minta Kadernya Kerja Ekstra untuk Pileg dan Pilpres

Dalam pelaksanaan untuk mencapai target tersebut, Sohibul mengatakan pileg dan pilpres harus dijalankan beriringan.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat memikirkan soal Pemilihan Presiden (pilpres). Jika kampanye keduanya tak dilakukan bersamaan, mereka berpotensi kehilangan perhatian pemilih terhadap PKS.

"Survei membuktikan bahwa hari ini rakyat Indonesia, 85 persen memikirkan pilpres, pileg cuma 15 persen. Jadi kalau kita lari dari kampanye pilpres, berarti kita lari dari peluang 85 persen menuju kepada 15 persen," terangnya.

Baca juga: PKS Minta Kadernya Semangat Menangkan Pileg dan Prabowo-Sandiaga

Selain itu, mereka juga berusaha menggaet pemilih lewat program atau janji kampanye.

Menurut dia, tim di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS sudah merumuskan isu-isu nasional yang tepat untuk ditawarkan kepada masyarakat.

Program yang sebelumnya telah diumumkan oleh mereka terkait pembuatan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan pemberlakuan SIM seumur hidup.

Baca juga: Sakit, Prabowo Batal Beri Orasi Politik di Acara Konsolidasi Caleg PKS

Kemudian, mereka disebutkan juga akan mendorong Rancangan Undang-Undang Perlindungan Ulama, Tokoh Agama, dan Simbol Agama.

Sohibul mengatakan mereka juga kembali meluncurkan janji kampanye berikutnya dalam waktu dekat.

Dia pun berharap target tersebut dapat dicapai. Apalagi, hasil survei terkait elektabilitas PKS memproyeksi hasil yang positif.

Baca juga: PKS: Banyak Jemaah PBB Tetap Pilih Prabowo-Sandi

"Anda semua tahu di 3 pemilu lalu, 2004, 2009, 2011, PKS itu disurvei selalu di bawah 3 persen, tapi hasilnya kita selalu 7, 8 persen," ungkapnya.

"Nah sekarang justru sudah 4 persen lebih kali ini, kalau pola pemilu lalu berlaku, di mana PKS dapat dua setengah kali lipat, mudah-mudahan PKS bisa di atas 10 persen," sambung dia.

Kompas TV Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri angkat bicara terkait janji kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang akan memperjuangkan pemberlakuan SIM seumur hidup. Kakorlantas menilai pemberlakuan SIM seumur hidup tidak mungkin dilakukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com