Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Instruksikan Penataan Transportasi Jabodetabek Didukung RTRW

Kompas.com - 28/01/2019, 14:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan agar penataan transportasi di Jabodetabek didukung oleh Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tepat.

Hal itu disampaikan Kalla usai memimpin rapat bersama para menteri dan kepala daerah terkait untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di Jabodetabek.

"Ini pembicaraan untuk penyelesaian sistem transportasi Jabotabek, sekaligus setelah kami lihat bahwa bukan hanya transportasinya harus diselesaikan, rencana kota seperti pemukiman, dimana daerah yang harus dikembangkan, dan juga hubungannya dengan kota lain," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Ia mengatakan sudah ada beberapa moda transportasi yang digunakan seperti Commuter Line, Mass Rapid Transit, Light Rail Transit, dan Bus Transjakarta. Namun, semuanya belum terintegrasi.

Baca juga: Jokowi Kritik Tiga Pemda soal Sistem Transportasi Jabodetabek, Ini yang Akan Dilakukan

Karena itu, kata dia, ke depannya yang perlu dilakukan ialah mensinkronkan moda transportasi yang sudah ada agar lebih optimal menyerap jumlah penumpang. Dengan demikian kemacetan akan berkurang karena lebih sedikit orang yang menggunakan kendaraan pribadi sebab telah beralih ke kendaraan umum.

Ia menambahkan sinkronisasi antarmoda merupakan program jangka pendek yang akan dilakukan pemerintah untuk menekan kemacetan di Jabodetabek. Ke depannya pemerintah akan membuat RTRW yang lebih terintegrasi sebagai program jangka panjang.

"Seminggu lapor saya, sebulan lapor lagi. Lihat prinsip pokoknya dulu, dimana nyambungnya itu. khususnya DKI sebenarnya karena DKI yang paling besar (wilayahnya)," lanjut dia.

Baca juga: Sistem Transportasi Singapura Terbaik di Dunia

Sebelumnya Kalla memimpin rapat ihwal pengintegrasian transportasi DKI Jakarta di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Kalla memimpin rapat seusai memantau kemacetan Jakarta melalui udara bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Rapat ini untuk membicarakan tentang sistem transportasi ke depan di Jabodetabek. Tadi pagi, kami naik helikopter keliling Jakarta dan sekitarnya untuk melihat apa sih yang terjadi dan apa yang harus dilaksanakan," kata Kalla saat membuka rapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com