"Kalau hanya berorientasi politik saja harusnya bangun saja Jawa, tolong sampaikan itu," ungkapnya.
Menemani blusukan
Moeldoko juga menceritakan keseharian bersama Presiden Jokowi sejak dia diangkat menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Januari 2018.
"Jangan bicara harga tapi tidak sering ke pasar," celetuknya.
Baca juga: Di Depan Warga Dayak, Jokowi Cerita Bangun Perbatasan Indonesia-Malaysia
Ia menceritakan, hampir setiap pagi dirinya mendampingi Presiden Jokowi ke pasar-pasar rakyat untuk mengecek harga sembilan bahan pokok (sembako).
"Pak Jokowi jam 06.00 sudah ke pasar, cek harga satu-satu, namun bukan ke pasar yang bagus-bagus, tapi pasar yang becek," kata dia.
"Saya sampai gak tahan, tetapi Pak Jokowi luar biasa cek terus," tuturnya.
Moeldoko melanjutkan, pihaknya juga menceritakan soal program Presiden Jokowi yang dinilai menjadi prestasi selama empat tahun lebih memimpin.
Di antaranya, menurut dia, pembangunan 10 bandara, 19 pelabuhan, 980 km jalan tol di Jawa dan luar Jawa, menggelontorkan dana desa untuk pembangunan daerah Rp 352 triliun hingga penyerapan 8,9 juta tenaga kerja.
"Dan banyak lainnya, baik infrastruktur, ekonomi, sosial dan keamanan yang terjamin," tuturnya.
"Maka para relawan ini harus bisa menjelaskan pada masyarakat, pilih pemimpin yang kerja, berpengalaman dan punya program yang jelas," pungkas Moeldoko. (Asep Abdullah Rowi)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Tak Ingin Pendukung Lengah, Moeldoko Ingatkan Fenomena Kekalahan Hillary Clinton di AS".