Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Beras Ini Minta Jokowi Tak Blusukan ke Pasar Cipinang, Ini Alasannya...

Kompas.com - 24/01/2019, 14:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha beras Billy Haryanto meminta Presiden Joko Widodo tidak lagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Hal itu disampaikan ketika para pengusaha beras yang tergabung dalam DPD Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo, Kamis (24/1/2019) siang.

Ditemui seusai pertemuan tersebut, Billy yang mengenal Presiden Jokowi sejak menjabat gubernur DKI Jakarta itu mengaku permintaannya punya alasan tersendiri.

Baca juga: Presiden Jokowi: Harga Beras Mulai Turun

"Maksudnya saya melarang itu, karena harga (beras) stabil. Malah cenderung turun. Stok juga cukup ya. Nanti dikira pencitraan (kalau Presiden datang ke Pasar Induk Beras Cipinang) karena ini, kan, masa kampanye pilpres," ujar Billy.

Billy juga meminta Presiden Jokowi tidak termakan isu yang dilontarkan pihak-pihak tertentu yang menyebutkan bahwa harga beras dan sejumlah komoditas di pasar tradisional mengalami kenaikan.

"Enggak ada harga beras naik. Hoaks itu. Kami ini pedagang maunya adem. Kalau harga mahal ya kami juga enggak mau," ujar Billy.

Baca juga: Harga Beras Naik, Jokowi Minta Operasi Pasar Ditingkatkan

 

Penelusuran Kompas.com, harga beras Setra I/Premium di Pasar Kramat Jati pada hari ini Rp 15.000 per kilogram. Sementara di Pasar Minggu Rp 13.750 per kilogram, serta Pasar Senen Blok III dan Pasar Sunter Podomoro sama, yakni Rp 12.000 per kilogram.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, stok beras di Tanah Air sangat cukup, bahkan berlebih.

Saat panen raya, Februari hingga Mei 2019, Bulog akan menyerap beras 1,8 juta ton. Sementara hingga saat ini masih ada stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,1 juta ton. 

Oleh karena itu, Bulog berencana melakukan ekspor.

"Jadi produksi (beras dari petani) bukan untuk disimpan, tapi untuk dijual ke negara lain," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com