Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Sebut Spanduk Provokasi di Kemayoran Bukan Dipasang Relawan Prabowo

Kompas.com - 23/01/2019, 12:15 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Dhimam Abror menuturkan bahwa pihaknya tidak pernah memerintahkan relawan pendukung untuk memasang spanduk bernada provokasi.

Hal itu ia katakan saat dikonfirmasi mengenai keberadaan spanduk provokatif yang dilaporkan warga ke Panwaslu Kecamatan Kemayoran.

"Saya sudah konfirmasi ke Direktorat Relawan BPN dan tegas itu bukan relawan," ujar Dhimam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/1/2019).

Baca juga: Pemasang Spanduk Paslon 02 di Kemayoran Bisa Dijerat Pidana

Dhimam mengatakan, BPN tidak pernah membuat kebijakan untuk memasang alat peraga kampanye yang bernada provokasi.

Direktur Media Center DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dhimam Abror saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Direktur Media Center DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dhimam Abror saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Oleh sebab itu ia menduga spanduk tersebut dipasang oleh pihak tertentu untuk menyudutkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Ini bukan kebijakan BPN. Ini upaya mendiskreditkan pasangan 02," kata Dhimam.

"Polanya sama dengan beredarnya tabloid gelap yang mendiskreditkan 02. Karena itu kami menduga ini upaya mendiskreditkan 02," ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Baca juga: Bawaslu Selidiki Spanduk Paslon 02 Bernada Provokatif di Kemayoran

Dalam spanduk yang dilaporkan oleh warga, terpasang foto pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, disertai slogan Koalisi Indonesia Adil Makmur.

Ada juga lambang partai-partai pendukung, seperti Partai Demokrat, PAN, Gerindra, PKS, dan Partai Berkarya, yang diletakkan di sisi atas spanduk.

Pada bagian tengah spanduk tertulis sebuah imbauan untuk memilih pasangan nomor urut 02 tersebut.

Baca juga: Penertiban Spanduk Caleg Serampangan, Bawaslu Jaktim Tunggu Satpol PP

"Anda berada di zona grup militan Prabowo-Sandi. Coblos 02 jika tidak hengkang dari area ini," tulis kutipan keterangan dalam spanduk itu.

Saat ini, Bawaslu DKI sedang melakukan identifikasi bersama Gakkumdu dan Bawaslu Jakarta Pusat untuk mencari tahu pihak yang memasang spanduk itu.

Kompas TV Pada April mendatang, warga Indonesia bukan hanya memilih presiden dan wakil presiden saja, melainkan juga memilih anggota DPR-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten atau Kota, dan DPD. Namun, terkecuali untuk DKI Jakarta yang tidak memilih anggota DPRD Kabupaten atau Kota. Spanduk para caleg tentu banyak ditemui di sejumlah tempat sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan diri ke warga. Meski demikian, masih banyak warga yang belum mengenal bahkan mengetahui caleg di daerah pemilihan mereka. Salah satunya di kaawasan Jakarta Selatan. Kira-kira bagaimana sih sebenarnya cara caleg memperkenalkan dirinya ke warga? Simak liputan Jurnalis Digital KompasTV Desy Hartini yang mewawancarai dua caleg dari Partai Amanat Nasional dan Partai Solidaritas Indonesia berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com