Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Borong Sabun Rp 2 Miliar, Dari Mana Uangnya?

Kompas.com - 22/01/2019, 18:56 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memborong sabun cuci piring senilai Rp 2 Miliar dari salah seorang pengusaha mikro saat berkunjung ke Garut, Sabtu (19/1/2019) pekan lalu.

Belakangan, sejumlah pihak mempertanyakan darimana uang yang dipakai untuk membeli 100.000 botol sabun itu? Dan akan digunakan untuk apa?

Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pramono Anung, menjelaskan, bahwa sabun sebanyak itu dibeli menggunakan anggaran TKN.

"Jadi dana yang digunakan untuk membeli sabun sejumlah 100.000 sabun, per sabunnya Rp 20.000, totalnya Rp 2 Miliar itu adalah dana dari TKN," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Eli Kaget Sabun Cuci Piringnya Diborong Rp 2 Miliar oleh Jokowi

"Pertanyaannya adalah kenapa Pak Jokowi sebagai Presiden kemudian membeli itu? Karena beliau memang berkeinginan mengangakat UMKM," tambahnya.

Pramono mengatakan, setelah dibeli, maka 100.000 botol sabun cuci piring itu akan menjadi otoritas TKN. TKN akan membagikan sabun itu kepada masyarakat.

"Karena sabun itu secara peraturan per ndang-undangan diperbolehkan kok oleh undang-undang. Jadi pertanyaannya siapa yang membeli? TKN, dan nanti akan dimasukan dalam laporan secara terbuka oleh TKN," kata Sekretaris Kabinet ini.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui usai sebuah acara di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018). KOMPAS.com/Devina Halim Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui usai sebuah acara di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

Baca juga: Order Sabun Cuci Rp 2 Miliar dari Jokowi Persatukan Eli dan Suaminya

Penjual sabun itu, Eli Liawati, sebelumnya mengaku kaget produknya diborong oleh Presiden Jokowi sebanyak 100.000 botol atau senilai Rp 2 miliar.

Hal itu terjadi saat Jokowi meninjau pameran giat kewirausaan Progran Kelurga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).

Ada beberapa stan yang memamerkan produk usaha rumahan yang dijalani para ibu-ibu penerima PKH. Jokowi dan Iriana mampir ke stan Eli. Eli lantas menjelaskan singkat soal produk sabun cuci piring yang dia buat dan jual.

Baca juga: Eli: Keuntungan Pesanan Sabun Cuci Rp 2 Miliar dari Jokowi untuk Umrah

Eli merupakan kelompok usaha PKH Padawangi dari Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Garut. Sabunnya diberi label ‘Sabun Cuci Padawangi’.

“Diborong 100 ribu botol, jadi nilanya Rp 2 miliar,” kata Eli kepada wartawan.

Dalam kesepakatan bisnis yang dilakukan, Jokowi memborong 100 ribu botol sabun cuci piring produksi Eli. Harga satu botolnya Rp 20 ribu.

Baca juga: Cerita Eli hingga Dapat Pesanan Sabun Cuci Rp 2 Miliar dari Jokowi, hingga Upaya Memproduksinya

Produk itu harus sudah tersedia pada akhir Februari nanti.

“Kaget saya, enggak nyangka. Alhamdulillah, senang banget,” kata Eli.

Eli mengatakan, uang Rp 2 miliar itu nantinya akan dia kembangkan lagi untuk usahanya itu. Ia berniat untuk merekrut pegawai dan melebarkan bisnisnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo ingin mendorong kolaborasi pengusaha ekonomi digital, dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Menurut presiden, kolaborasi itu akan mampu membawa pelaku usaha ekonomi digital dan UMKM bersaing di pasar global.<br /> <br /> Presiden menyebut, kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha UMKM, antara lain branding, atau membangun merek, dan memasarkan produk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com