Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Debat Pertama, "Jokowi is Different Jokowi"

Kompas.com - 19/01/2019, 13:05 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, penampilan Joko Widodo dalam debat pertama pilpres, Kamis (17/1/2019), sangat berbeda dengan penampilan Jokowi di debat pPilpres 2014.

Jokowi dinilai keluar dari citra dirinya selama ini, menjadi sosok yang lebih percaya diri.

"Kita lihat Pak Jokowi is different Jokowi dibandingkan 2014. Yang ini bukan cuma percaya diri, intonasi emosinya juga keluar, nyinyirnya dapet," kata Hendri dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).

Baca juga: Gerindra: Jokowi Selalu Menyerang Personal, Cari-cari Kesalahan

Sikap yang ditunjukan Jokowi, dinilainya, berbanding terbalik dengan sikap sopan yang diperlihatkan oleh Prabowo selama debat.

Hendri menilai, ada hal-hal yang sebenarnya bisa dimanfaatkan Prabowo untuk menyerang balik kubu Jokowi, tetapi tidak dilakukan.

Prabowo terlihat menahan diri untuk tidak membalas serangan Jokowi. Oleh karenanya, Jokowi dinilai berhasil mengungguli Prabowo.

"Pak Prabowo betul-betul menahan diri untuk tak menyerang Pak Jokowi," ujar Hendri.

Baca juga: Jawab Prabowo, Jokowi Singgung Kasus Ratna Sarumpaet

Namun demikian, unggulnya Jokowi berbanding terbalik dengan cawapresnya, Ma'ruf Amin. Dibandingkan dengan Sandiaga Uno, penampilan Ma'ruf Amin dianggap tidak lebih baik.

Menurut Hendri, hal ini dikarenakan Ma'ruf tak banyak diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan.

Padahal, dibandingkan Jokowi, Ma'ruf dianggap lebih runut dalam menyampaikan jawaban.

"Nampaknya Kiai Ma'ruf hanya diberi slot untuk mengambil bola undian untuk bisa menjawab (tema) terorisme. Begitu ada moderator maju, pasti yang ngambil (bola undian) Kiai Ma'ruf," katanya.

Baca juga: Politisi PDI-P: Jokowi Sukses Telanjangi Inkonsistensi Prabowo soal Pemberantasan Korupsi

Meski dinilai lebih percaya diri, Hendri mengatakan, Jokowi harus mampu mengurangi "nyinyir"-nya.

Sebab, pada 2014 ia mampu memenangkan pilpres lantaran dikenal sebagai sosok yang sederhana, bukan seorang yang nyinyir.

"Pak Jokowi harus dikurangi nyinyirnya. Karena Anda dipilih 2014 sebagai presiden bukan karena nyinyir, Anda lebih sederhana tapi lebih karena blusukan dan lebih mengerti rakyat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com