JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak menyampaikan visi-misi selama hampir 4 bulan berkampanye.
Akibatnya masyarakat hanya meributkan hal remeh-temeh, bukan malah meributkan hal substantif seperti visi-misi dan program aksi para capres-cawapres.
"Bukan kurang (tapi) tidak (menyampaikan). Karena tidak ada bahan perdebatan maka macam-macam dibuatlah isunya. Karena tidak ada sesuatu bahan, yang dikritik hanya perilaku, atau apalah kegiatan sehari-hari," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Baca juga: Timses Jokowi Pertanyakan Sikap Kubu Prabowo soal Batalnya Sosialisasi Visi Misi
Kalla menambahkan, pada intinya kampanye merupakan sarana pengenalan diri para pasangan capres-cawapres kepada publik. Para pasangan capres-cawapres sebenarnya bisa memulai perkenalan dengan identitas yang mereka miliki.
Selanjutnya, ujar Kalla, perkenalan bisa berlanjut ke tahap selanjutnya dimana masing-masing pasangan calon memperkenalkan visi-misi beserta program aksinya. Dengan demikian masyarakat memiliki gambaran untuk memilih yang mereka anggap layak.
Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Akui Anggotanya Tak Paham soal Pembatalan Sosialisasi Visi-Misi Paslon
"Kampanye punya tahapan. Dikenal, disukai, dan dipilih. Sekarang ini baru tahap dikenal lebih jauh. Walaupun Pak Incumbent, Pak Jokowi itu dikenal, tetapi yang lain kan harus dikenalkan lagi. Dikenal, disukai, dipilih," ujar Kalla.
"Kalau sudah dikenal harus menonjolkan kemampuan supaya disukai. Jadi kalau tidak ada semua dibikinkan ya bagaimana saya suka yang bersangkutan pintar," lanjut Kalla.