JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan menjadi salah satu isu yang akan diangkat pasangan Prabowo-Sandiaga saat debat capres cawapres pada 17 Januari 2019 mendatang.
Dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), para kandidat akan mengangkat isu mengangkat isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
"(Kasus Novel Baswedan) termasuk menjadi salah satu yang paling concern," ujar Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Baca juga: Novel Baswedan Pernah Sebut Keterlibatan Jenderal Polisi, Ini Kata Komnas HAM
Mardani menilai kasus Novel merupakan salah satu preseden buruk dalam ranah penegakan hukum.
Pasalnya hingga saat ini polisi belum dapat mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras.
Menurut Mardani, lemahnya penegakan hukum dapat berdampak buruk terhadap masyarakat.
"Karena kalau (kasus) seorang penyidik KPK saja 650 hari terbengkalai, apa yang terjadi dengan masyarakat umum," kata Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Baca juga: Soal Rekomendasi Komnas HAM Bentuk Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan, ini Kata Polri
Pada 11 April 2017, seusai melaksanakan shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Cairan itu mengenai wajah Novel.
Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak.Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.
Sejak saat itu, Novel menjalani serangkaian pengobatan guna penyembuhan matanya. Ia pun terus menanti penuntasan kasusnya.