JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan kedalaman longsor yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat ada yang mencapai 10 meter.
Tingginya longsoran tanah ini menimbun puluhan rumah di Kampung Cigarehong, Kadusunan Cimapag, Desa Sirnaresmi, sekitar pukul 17.00 WIB, pada Senin (31/12/2018).
"Daerah landaannya di sini sekitar 8 hektar. Tebal longsor bervariasi. Bagian atas masih cukup tipis, tetapi di bagian sini ada yang ketebalannya sampai 10 meter," ujar Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2018).
Selain itu, Sutopo mengungkapkan hasil analissi satelit juga menunjukkan total panjang area longsor mencapai 1 kilometer. Sedangkan luas longsoran tanah mencapai 800 hektar.
Baca juga: BNPB Sebut Korban Terdampak Longsor di Sukabumi Bakal Direlokasi
Menurut BNPB, penyebab pertama terjadinya longsor adalah hujan yang terjadi sebelum kejadian. Akibatnya, mulai muncul retakan-retakan pada tanah.
Selain itu, ia mengatakan daerah tersebut dapat dikategorikan terjal karena memiliki kemiringan lebih dari 30 persen.
Kemudian, tanah di daerah tersebut bersifat poros, atau mudah menyerap air, dan tanahnya gembur sehingga berstruktur seperti remahan.
"Material penyusun daerah sini adalah tanah yang bersifat poros. Poros itu artinya mudah sekali menyerap air. Dan dari jenis yang di sana sifat tanahnya gembur. Remah. Sehingga mudah sekali terjadi longsor," ungkap dia.
Baca juga: Akses Sulit hingga Tanah yang Labil Jadi Kendala Pencarian Korban Longsor Sukabumi
Tanah yang subur di daerah itu membuat fungsi daerah mulai beralih menjadi kawasan budidaya.
Masyarakat bercocok tanam di daerah yang seharusnya, kata Sutopo, merupakan kawasan konservasi.
Akibatnya, tanah tersebut tidak memiliki pegangan atau tidak ada tumbuhan yang menahan tanah tersebut hingga terjadi longsor.
Sebelumnya, bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di di Kampung Cigarehong, Kadusunan Cimapag, Desa Sirnaresmi, sekitar pukul 17.00 WIB, pada Senin (31/12/2018).
Berdasarkan data BNPB per Rabu (2/1/2019), bencana ini merenggut 15 korban jiwa dan 20 orang masih dinyatakan hilang.
Kemudian, BNPB mencatat, 63 orang ditemukan selamat, 3 orang luka-luka, dan 30 rumah tertimbun tanah longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.