JAKARTA, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan mengalami sejumlah kendala dalam proses penanganan pasca-bencana longsor yang terjadi di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menuturkan daerah tersebut masih sulit untuk diakses.
"Kendalanya akses jalan sangat sulit, jadi terpaksa harus parkir kemudian menyambung dengan sepeda motor," kata Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2018).
Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Longsor di Sukabumi Menurut BNPB
Selain itu, cuaca juga tidak mendukung proses penanganan. Sutopo mengatakan hujan masih terus mengguyur daerah tersebut.
Bahkan, proses evakuasi sempat dihentikan pada Selasa kemarin (1/1/2018), karena hujan deras yang terjadi.
Sutopo menjelaskan, Kecamatan Cisolok adalah daerah yang rawan longsor dengan potensi sedang hingga tinggi.
Hal itu diungkapkannya menurut peta daerah rawan longsor yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Selain itu, tanah di daerah tersebut bersifat poros, atau mudah menyerap air, dan tanahnya gembur sehingga berstruktur seperti remahan.
Tanah yang labil serta mudah longsor menjadi kendala lainnya dam proses penanganan yang dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Berdasarkan data BNPB per Rabu (2/1/2019), bencana ini merenggut 15 korban jiwa dan 20 orang masih dinyatakan hilang.
Kemudian, BNPB mencatat, 63 orang ditemukan selamat, 3 orang luka-luka, dan 30 rumah tertimbun tanah longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.