Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Natal Jokowi, dari Merayakan Keragaman hingga Memeluk si Miskin

Kompas.com - 30/12/2018, 13:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

DELI SERDANG, KOMPAS.com - Indonesia adalah negara majemuk. Sebanyak 260 juta penduduk yang hidup di 17.000 pulau terdiri dari 34 provinsi serta 514 kota dan kabupaten, terdiri dari latar belakang yang berbeda-beda.

Terdapat lima agama dan sejumlah aliran kepercayaan yang berbeda-beda meskipun mayoritas penduduknya memeluk Islam.

Adat serta istiadatnya juga berbeda-beda. Ada 714 suku di Indonesia dengan 1.100 lebih bahasa lokal.

Baca juga: Saat Ribuan Orang Minta Sepeda ke Jokowi...

Dalam pidatonya di acara Natal Nasional 2018 di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (29/12/2018) kemarin, Presiden Joko Widodo pun berpesan bahwa Natal harus menjadi momentum umat Kristiani untuk juga merayakan anugerah keragaman yang diberikan Allah tersebut.

"Dalam perayaan Natal, kita perlu bersukacita atas anugerah-anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita, kepada bangsa Indonesia bahwa kita ini telah dianugerahi keragaman yang luar biasa banyaknya," ujar Presiden, menyampaikan pesan Natal.

Merayakan takdir Tuhan itu, lanjut Jokowi, adalah dengan cara menghadirkan perdamaian antara sesama manusia.

"Perayaan Natal adalah perayaan yang menghadirkan kedamaian sejati. Damai di hari kita semua, damai di Indonesia dan damai di bumi kita. Kedamaian harus terus kita rawat. Kedamaian harus terus kita jaga dengan selalu berdoa dan tulus dalam bekerja," lanjut dia.

Sebab, perbedaan bukan sumber perpecahan. Namun merupakan potensi besar bangsa Indonesia.

Baca juga: Jokowi: Selamat Natal 2018...

Oleh sebab itu, Jokowi berpesan agar seluruh warga negara, khususnya umat Kristiani untuk menjaga persatuan, kerukunan dan persaudaraan. Di Indonesia, lanjut Jokowi, seluruh warganya merupakan saudara. Saudara sebangsa se-tanah air.

"Sebagai anugerah Tuhan, keragaman dan persatuan harus terus kita jaga, terus kita rawat serta terus kita syukuri dengan saling menghormati, menghargai dan saling mengasihi. Karena, di mana ada sirungguk, di situ ada sitata. Di manapun kita duduk, di situ selalu ada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Jokowi.

"Kepada seluruh umat Kristiani yang saya cintai, saya ajak Bapak Ibu, saudara-saudara sekalian ini untuk selalu menjadi garam dan terang dunia," lanjut dia.

Memeluk si miskin

Presiden sekaligus menyinggung tema Natal 2018, yakni "Yesus Kristus Adalah Hikmat Bagi Kita."

Menurut Jokowi, berbahagialah bagi orang Kristiani yang menerima hikmat Tuhan. Keuntungannya melebihi emas, perak, dan permata.

Dengan menerima hikmat Allah itu, lanjut Jokowi, umat akan dipenuhi dengan rasa kebahagiaan, kesejahteraan. Bahkan, hikmat Allah itu juga dapat diwujudkan dalam berkontribusi pada pembangunan bangsa.

"Dengan hikmat, kita bersama-sama bekerja membangun negara kita Indonesia. Dengan hikmat, kita saling membantu sesama anak bangsa. Dengan hikmat, kita terus dan harus memeluk yang miskin, kecil, lemah dan membutuhkan," ujar Jokowi.

"Dengan hikmat, kita persiapkan anak-anak kita untuk menghadapi masa depan dengan menjadi manusia yang unggul, berakhlak mulia dan dengan hikmat, kita hadirkan rasa keadilan sosial bagi seluruh penjuru Tanah Air. Dengan hikmat, mari kita majukan negara Indonesia," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo saat menghadiri perayaan Natal Nasional 2018 di Gedung Serbaguna Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Sabtu (29/12/2018).Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo saat menghadiri perayaan Natal Nasional 2018 di Gedung Serbaguna Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Sabtu (29/12/2018).
Perayaan Natal Nasional 2018 itu dihadiri lebih dari 25.000 umat Kristiani lintas gereja Kristen se- Indonesia. Umat yang hadir sampai membeludak ke luar gedung.

Hadir dalam perayaan Natal itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Kehadiran Jokowi di sana mendapatkan antusiasme yang tinggi. Mengingat, sebelumnya Presiden sempat dikabarkan tidak jadi menghadiri acara itu dan diwakilkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Baca juga: Jokowi Dikalungi Sorban oleh Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah

Mereka berebut untuk menyapa Jokowi dan bersalaman dengannya. Presiden tentu tidak dapat melayani satu per satu sehingga ia hanya bersalaman, bahkan berfoto bersama dengan warga yang terjangkau dari segi jarak.

Lidya Situmeang (38) warga Kota Medan mengaku senang Presiden menghadiri perayaan Natal kali ini.

"Ini bukti bahwa Pak Jokowi milik semua umat beragama di Indonesia. Pak Jokowi menjadi simbol persatuan," ujar dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Natal nasional yang digelar di GOR serbaguna, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (29/12). Acara ini dihadiri sekitar 15 ribu umat kristiani.<br /> <br /> Begitu tiba di lokasi acara,Presiden Jokowi langsung disambut umat kristiani. Acara ini juga dihadiri para pemimpin gereja di seluruh Indonesia.<br /> <br /> Selain Presiden Jokowi, beberapa menteri juga turut hadir, seperti Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menkumham Yasona Laoly, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.<br /> <br /> Dalam sambutannya, selain mengucapkan Selamat Natal, Presiden Joko Widodo berpesan agar semua peserta Natal nasional menjaga persatuan dalam keberagaman karena merupakan aset terbesar bangsa Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com