Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kampanye Sisa 4 Bulan, Paslon Diminta Cerahkan Masyarakat soal Visi-Misi dan Program

Kompas.com - 27/12/2018, 19:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ratna Dewi Pettalolo meminta elite politik untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada pemilih.

Sisa waktu kampanye yang hanya tinggal empat setengah bulan seharusnya dapat dimaksimalkan oleh elite politik untuk menyampaikan hal-hal yang substantif, seperti visi, misi, dan program pasangan calon.

Baca juga: 3 Bulan Kampanye, Visi Misi Kedua Paslon Tak Jelas, Lebih Sibuk Saling Serang

Ratna menilai, baik pasangan calon nomor urut 01 maupun nomor urut 02 sama-sama belum mampu memaksimalkan masa kampanye untuk menyampaikan visi-misi dan program.

"Jadi memperkenalkan visi misi dari para paslon atau para caleg dari parpol sehingga pertimbangan-pertimbangan rasional pemilih itu akan menjadi hal yang dikedepankan dalam memutuskan pilihannya. Jadi waktu yang tersisa itu harus dimanfaatkan," kata Ratna di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Menurut Ratna, jika masyarakat tidak diberi pencerahan mengenai visi, misi, dan program pasangan calon melalui proses kampanye, maka akan berdampak buruk. Sebab, pemilih tidak mendapat informasi yang cukup mengenai calon pemimpin mereka.

Baca juga: Visi Misi 2 Paslon Capres-Cawapres Dinilai Beririsan pada Konsep Trisakti

Padahal, konsep kampanye itu sendiri sudah sangat jelas diatur dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Menurut Undang-undang tersebut, kampanye adalah proses untuk mencerdaskan masyarakat pemilih.

"Karena visi-misi program itu jelas arahnya bagaiamana para pemimpin akan membawa kebijakan mereka ke arah mana. Harusnya itu yang dibedah dan disampaikan," ujar Ratna.

Ratna menambahkan, selama 3 bulan masa kampanye, pasangan calon lebih banyak melakukan kampanye yang tidak substansial, dan mengutamakan hal-hal sensional.

Ke depannya, Ratna berharap supaya pasangan calon dapat memanfaatkan masa kampanye semaksimal mungkin, salah satunya melalui debat Pilpres yang akan digelar sebanyak lima kali di tahun 2019.

Kompas TV Kemampuan mengelola sejumlah kepentingan partai politik jadi tantangan setiap koalisi partai politik jika tidak ingin pasangan capres-cawapresnya di Pilpres 2019 dirugikan akibat konflik yang dibiarkan berlarut-larut. Ketua Umum Partai Demokrat, SBY dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya duduk bersama setelah disibukkan dengan agenda masing-masing demi hadapi laga pileg dan pilpres. Lantas bagaimana cara parpol menyegarkan semangat dan komitmen koalisi demi meraih hasil optimal di Pemilu 2019?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com