Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Sadar Bencana Masyarakat Indonesia Masih Rendah

Kompas.com - 26/12/2018, 12:14 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan budaya sadar bencana masyarakat Indonesia masih rendah.

Padahal, budaya sadar bencana penting mengingat ancaman bencana bisa datang kapan pun di waktu yang tidak terduga.

Berdasar penelitian BNPB, pengetahuan kebencanaan masyarakat Indonesia meningkat setelah peristiwa tsunami Aceh 2004, tetapi, sikap sadar bencana belum menjadi perilaku sehari-hari masyarakat. Sutopo mengatakan, hal ini menjadi tantangan tersendiri.

"Menjadi sikap, menjadi budaya sehari-hari itu sulit dan tidak bisa langsung dilakukan seketika perlu upaya yang terus menerus dan lintas generasi," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).

Baca juga: Sempat Terjebak di Pulau saat Tsunami Selat Sunda, 25 Mahasiswa Undip Dipulangkan

Selain mendorong budaya sadar bencana, menurut Sutopo, BNPB juga telah berdiskusi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai rencana pemuatan materi kebencanaan dalam kurikulum pendidikan.

Saat ini sudah disiapkan peraturan menteri mengenai pendidikan kebencanaan yang dimasukan di dalam kurikulum.

"Tentu mungkin bukan akan menjadi satuan mata pelajaran khusus, mungkin tidak. Tapi masuk ke dalam pelajaran-pelajaran yang sudah ada," ujar Sutopo.

Secara umum, Sutopo menilai, pemerintah dan masyarakat daerah belum iap menghadapi bencana. Sosialisasi mengenai pengetahuan bencana masih perlu ditingkatkan melalui berbagai cara.

Hal ini, akan semakin terdukung dengan baik jika saja anggaran mitigasi bencana mencukupi.

"Secara umum, masyarakat, pemerintah daerah belum siap menghadapi bencana-bencana besar, masih perlu waktu," kata Sutopo.

"Jadi itu tantangan kita bersama, urusan bencana urusan bersama pemerintah, dunia usaha, masyarakat," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com