JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, sebagian korban tsunami yang melanda sejumlah wilayah pantai di Selat Sunda merupakan wisatawan yang sedang menikmati liburan.
"Banyak korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Daerah wisata sepanjang pantai, dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami," kata Sutopo dalam keterangan persnya, Minggu sore.
Kelima kawasan wisata pantai itu berada di sekitar wilayah Banten. Sutopo menyebutkan, tidak ada warga negara asing (WNA) yang menjadi korban.
"Tidak ada korban warga negara asing (WNA). Semua warga Indonesia," kata Sutopo.
Baca juga: Panglima TNI: Infrastruktur Jalan di Lokasi Terdampak Tsunami Banten Masih Bagus
Menurut Sutopo data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.
Adapun kerusakan material meliputi 556 unit rumah, 9 unit hotel, 60 warung kuliner, 350 kapal dan perahu. Data tersebut diperkirakan akan bertambah seiring proses evakuasi dan pendataan lanjutan.
"Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus," kata dia.
Adapun rinciannya, di Kabupaten Pandeglang tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang.
Kerusakan fisik meliputi 446 rumah, 9 hotel, 60 warung, 350 unit kapal dan perahu, dan 73 kendaraan.
Baca juga: BNPB: Proses Pemetaan Daerah Terdampak Tsunami Masih Berlangsung
Daerah yang terdampak di 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.