Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visi Misi 2 Paslon Capres-Cawapres Dinilai Beririsan pada Konsep Trisakti

Kompas.com - 20/12/2018, 15:31 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto menilai visi misi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memiliki irisan atau kesamaan.

"Apa yang saya lihat dari visi misi, secara tekstual, visi misi keduanya sebenarnya memiliki irisan," ujar Arif dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Membongkar Visi Misi Capres Cawapres: Melihat Aspirasi Politik Umat" di Kantin Kendal, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).

Ia mengungkapkan, baik pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memiliki konsep Trisakti.

Konsep itu terdiri dari berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Baca juga: Sandiaga: Debat Pilpres Jangan seperti Cerdas Cermat

"Sebagai contoh ada 1 irisan penting dalam visi misi kedua pasangan calon tentang Indonesia yang berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Itu ada di Jokowi-Ma'ruf, itu juga ada di Prabowo-Sandi," jelasnya.

Menurut pandangan Arif, hal itu cukup mengherankan mengingat praktek berpolitik dan polarisasi antara kedua kubu tercermin cukup keras dan kencang.

Di sisi lain, kata Arif, visi misi kedua paslon terbilang konsisten dengan apa yang mereka usung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam. Seperti diketahui Jokowi dan Prabowo juga berkontestasi pada Pilpres empat tahun lalu. 

Kompas TV Apa alasan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sampai berani menyebut Indonesia bisa punah? apakah ada data yang mendukung pernyataan tersebut? serta bagaimana kubu Jokowi-Maruf menanggapi pernyataan ini? KompasTV akan membahasnya bersama anggota badan komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, wakil sekretaris jenderal DPP PDIP Erico Sutarduga, serta analis politik dari UIN Syarief Hidayatullah Adi Prayitno.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com