Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER: Suap untuk Pejabat Kemenpora dan Kisah Jokowi Bawa Kapal Perang ke Natuna

Kompas.com - 20/12/2018, 07:18 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. KPK Tetapkan Deputi IV Kemenpora dan Dua Pengurus KONI sebagai Tersangka

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana sebagai tersangka. 

Selain itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanto juga menjadi tersangka. Ketiganya diduga sebagai penerima suap.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy dan Bendahara Umum KONI Jhonny E Awuy juga ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya diduga sebagai pemberi suap.

"Diduga MUL (Mulyana) menerima uang dalam ATM dengan saldo sekitar Rp 100 juta terkait penyaluran bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia Tahun Anggaran 2018," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Saut memaparkan, Mulyana sebelumnya diduga menerima pemberian lainnya yaitu 1 unit mobil Toyota Fortuner, uang Rp 300 juta dari Jhonny, dan 1 unit ponsel pintar Samsung Galaxy Note 9.

Sementara itu, Adhi, Eko, dan kawan-kawan diduga menerima pemberian sekitar Rp 318 juta dari pejabat KONI terkait penyaluran dana hibah Kemenpora ke KONI. 

Saut enggan menjelaskan secara rinci siapa saja yang dimaksud dalam kawan-kawan tersebut. Ia memastikan pihaknya masih terus mendalami dugaan keterlibatan pihak lain.

KPK menduga sebelum proposal diajukan telah ada kesepakatan untuk mengalokasikan fee sebesar 19,11 persen dari total dana hibah Rp 17,9 miliar, yaitu sekitar Rp 3,4 miliar.

Baca selengkapnya perkembangan pengusutan kasus ini dalam topik pilihan "Suap Pejabat Kemenpora".

 

2. Kisah Nur Khamid, Pria asal Magelang yang Nikahi Bule Inggris...

Pernikahan Nur Khamid (26), seorang pria asal Dusun Gaten, Desa Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dengan seorang wanita asal Inggris bernama Polly Alexandrea Robinson (21) tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.handout Pernikahan Nur Khamid (26), seorang pria asal Dusun Gaten, Desa Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dengan seorang wanita asal Inggris bernama Polly Alexandrea Robinson (21) tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Nur Khamid (26), pria asal Dusun Gaten, Desa Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menikahi wanita asal Inggris bernama Polly Alexandrea Robinson (21).

Pernikahan keduanya pun menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebagian besar warganet menganggap Nur Khamid sangat beruntung karena mendapatkan wanita asing nan cantik jelita.

Berdasarkan konfirmasi Kompas.com, Selasa (18/12/2018), keduanya melangsungkan pernikahan secara agama (siri) di rumah orangtua Nur Khamid di Dusun Gaten, Desa Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu (16/12/2016).

Nur Khamid bukan berasal dari Kecamatan Muntilan seperti kabar yang beredar.

Ibunda Nur Khamid, Juwariyah (58), mengatakan, pernikahan anak kedua dari tiga bersaudara itu berlangsung sangat sederhana, hanya dihadiri oleh penghulu, perangkat dusun setempat, tetangga, dan keluarga dekat.

"Ya, mereka menikah secara Islam. Dia (Polly) sudah Islam di Bali, di sini juga sudah diislamkan lagi atas kemauannya sendiri," ucap Juwariyah, Selasa (18/12/2018).

Baca selengkapnya: Kisah Nur Khamid, Pria asal Magelang yang Nikahi Bule Inggris...

Baca juga: Cerita Orangtua dari Pria asal Magelang yang Menikah dengan Bule Inggris

 

3. Andi Darussalam Siap Bongkar Pengaturan Skor di Indonesia

Mantan Ketua Badan Liga Indonesia Andi Darussalam Tabullasa menyambangi KPK
untuk menjenguk anggota DPR RI Fraksi Hanura Dewie Yasin Limpo.
Ambaranie Nadia Kemala Movanita Mantan Ketua Badan Liga Indonesia Andi Darussalam Tabullasa menyambangi KPK untuk menjenguk anggota DPR RI Fraksi Hanura Dewie Yasin Limpo.

Mantan Ketua Badan Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussala (ADT) mengaku akan buka-bukaan mengenai bobroknya sepak bola Indonesia, tetapi hanya kepada institusi resmi.

Andi Darussalam menjelaskan tidak ada mafia dalam sepak bola Indonesia.

"Di sini tidak ada mafia. Hanya ada individu-individu yang merasa punya pengaruh di PSSI, baru mereka datang. Oleh karena didatangi dua tiga klub maka disebut mafia," kata Andi Darussalam dalam acara Mata Najwa, Rabu (19/12/2018) malam WIB.

Lebih lanjut, ADT mengaku tidak pernah terlibat dalam pengaturan skor di Indonesia. Namun, dia tak menampik banyak klub yang meminta bantuan dirinya.

"Saya tak pernah terlibat dalam permainan skor, tapi saya tahu banyak klub minta bantuan kepada saya," kata ADT.

Baca selengkapnya: Andi Darussalam Siap Bongkar Pengaturan Skor di Indonesia

Baca juga: Respons dan Tindak Lanjut Kepolisian atas Laporan Pengaturan Skor dari Manajer Persibara

 

4. Warga Kajhu Aceh Besar Temukan 30 Jasad Korban Bencana Tsunami

Sebanyak 30 kerangka jenazah ditemukan warga Dusun Lamseunong, Gampong Kajhu, Aceh Besar, saat menggali lubang septik tank di lahan pembangunan perumahan bersubsidi, pada Rabu (19/12/2018). Kerangka jenazah ini diyakini sebagai korban bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh tahun 2004 lalu.KOMPAS.com/ DASPRIYANI Y ZAMZAMI Sebanyak 30 kerangka jenazah ditemukan warga Dusun Lamseunong, Gampong Kajhu, Aceh Besar, saat menggali lubang septik tank di lahan pembangunan perumahan bersubsidi, pada Rabu (19/12/2018). Kerangka jenazah ini diyakini sebagai korban bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh tahun 2004 lalu.
Warga Dusun Lamseunong, Gampong Kajhu, Kabupaten Aceh Besar, geger dengan ditemukannya puluhan kantong hitam berisikan tulang belulang manusia, Rabu (19/12/2018) pagi.

Kantong berisi jasad ini ditemukan tepat di halaman sebuah bangunan rumah bersubsidi yang sedang dibangun oleh sebuah perusahaan pengembang perumahan.

Ketua Pemuda Gampong Kajhu Samuel (37) mengaku sudah menerima laporan adanya kecurigaan temuan mayat dari sejumlah pekerja sejak Selasa sore.

“Namun belum kita gali lebih dalam, selain waktu sudah malam, kami pun harus berembuk dulu dengan perangkat desa terutama Pak Keuchik (kepala desa) dan para imam desa, untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” jelas Samuel.

Awalnya, sebut Samuel, para pekerja akan menggali lubang untuk area septic tank rumah yang dibangun, tetapi tak sengaja mereka menemukan tumpukan kantong plastik hitam, dan setelah diperiksa berisikan tulang-belulang manusia, bahkan ada yang masih bersisa juga pakaian yang digunakan.

Baca selengkapnya: Warga Kajhu Aceh Besar Temukan 30 Jasad Korban Bencana Tsunami

Baca juga: 45 Jenazah Korban Tsunami Aceh Ditemukan, 4 di Antaranya Teridentifikasi

 

5. Jokowi: Natuna Diklaim, Saya Panas, Saya Bawa Kapal Perang

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016).PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016).
Calon presiden petahana Joko Widodo bercerita pengalamannya sebagai Presiden RI beberapa tahun lalu saat harus naik kapal perang ketika ada klaim terkait Pulau Natuna.

"Waktu ada klaim Pulau Natuna itu masuk Laut China Selatan, saya panas, saya bawa kapal perang ke Natuna," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu (19/12/2018), di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Jatim, seperti dikutip Antara.

Jokowi mengatakan, saat itu ia ingin menunjukkan Natuna merupakan wilayah teritorial Indonesia.

Terlebih bahwa sekitar 169.000 penduduk yang seluruhnya WNI menempati wilayah tersebut.

"Saya sampaikan Natuna itu di daerah teritorial Indonesia. Karena, penduduk Natuna itu 169.000 penduduk Indonesia," ungkapnya.

Ia menekankan, siapa pun yang menentang hal itu, Pemerintah RI siap menghadapinya.

"Kalau mau ajak berantem, ya kita ramai-ramai, kalau ada yang macam-macam," ucapnya.

Baca selengkapnya: Jokowi: Natuna Diklaim, Saya Panas, Saya Bawa Kapal Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com