“Anggota tidak sendiri, tapi didampingi anggota lain yang bersenjata, termasuk dari Polri didampingi oleh teman-teman dari TNI, seperti Lebaran tahun lalu jadi model," kata Tito.
Selain ancaman terorisme, kata Tito, Polri juga mewaspadai kasus-kasus konvensional yang ringan, tetapi mengganggu keamanan dan ketertiban.
“Copet, calo, premanisme, jambret, tukang hipnotis, gendam yang ada di pelabuhan, stasiun kereta api, terminal-terminal bis ini sudah diperintahkan secara bersama-sama untuk dilakukan kegiatan cipta kondisi,” kata Tito.
Sementara itu, Sekretaris Kemenko Polhukam Letjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, pemerintah siap untuk mengamankan jalannya perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Dengan mengintegrasikan dan sinergikan semua kekuatan yang ada. Tentunya peran serta masyarakat semua untuk sama-sama secara aktif melakukan upaya pencegahan dan melaporkan hal yang menimbulkan kerawanan,” ujar Agus.
Rapat koordinasi pada hari ini juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto.
Hadir pula Kakorlantas Polri Irjen (Pol) Refdi Andri, Komandan Korps Brimob Irjen (Pol) Rudy Sufahriadi, Kasum TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, Direktur Jasa Marga, Jasa Raharja, perwakilan Pertamina, perwakilan Bina Marga Kementerian PUPR, pejabat utama Mabes Polri, para pangdam, kapolda, serta dandim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.