Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pidato Lengkap Prabowo yang Prediksi Indonesia akan Punah

Kompas.com - 18/12/2018, 19:52 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai Indonesia akan punah jika pihaknya tidak dapat memenangkan Pemilu 2019. Sebab, para elite saat ini ia nilai telah gagal dalam menjalankan amanah rakyat.

Prabowo mengatakan, selama puluhan tahun para elite telah membawa Indonesia ke arah yang keliru. Oleh sebab itu, tidak heran jika Indonesia tumbuh sebagai negara yang lemah.

Hal itu ia katakan saat berpidato pada Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

"Elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia. Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah," ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo Prediksi Indonesia Punah, Ini Respons Kubu Jokowi-Maruf

"Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," kata dia.

Prabowo pun meminta seluruh kader Partai Gerindra untuk berjuang dalam memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.

Di sisi lain, kata Prabowo, rakyat sangat menginginkan perubahan dan pemerintahan yang bersih dari korupsi.

"Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," ucap Prabowo.

Baca juga: Perjalanan Politik La Nyalla Mattaliti, dari Dukung Prabowo hingga Jokowi

Berikut isi pidato Prabowo Subianto pada Konferensi Nasional Partai Gerindra seperti dikutip dari tayangan akun Youtube GerindraTV:

Saudara-saudara, saya tidak akan panjang lebar, tapi saya katakan bahwa saya memanggil di Konfernas ini, sebelum kita melaksanakan pekerjaan yang besar yaitu saya menganggap Konfernas ini adalah taklimat sebelum kita maju ke medan laga menyelamatkan bangsa dan negara.

Jadi saudara, sudah dikatakan, kita merasakan getaran rakyat, kita merasakan rakyat ingin perubahan, rakyat ingin perbaikan, rakyat ingin pemerintah yang bersih dan tidak korupsi. Betul? Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah.

Karena, elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia. Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, Sistem yang salah. Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah.

Saudara sekalian, saya hanya ingin memberikan satu analisa, untuk meyakinkan kalian tugas kita sangat penting.

Saudara sekalian, para ahli mengatakan, bahwa penghasilan kita per kapita adalah sekitar 4 ribu dollar per tahun. Tapi dari 4 ribu itu, 49 persen atau setengahnya dikuasai oleh satu persen rakyat kita. Jadi kalau kita cabut yang satu persen, kekayaan penghasilan kita setahun tinggal setengahnya yaitu 1.900. Itu kata penasehat saya, Pak Fuad Bawazier.

Jadi kalau kita cabut yang satu persen tinggal setengahnya. Kita perkapita bukan 3.800 dolar, tapi setengahnya, 1900 kurang lebih. 1900 dolar per kapita, artinya dibagi rata.

Tapi 1900 dipotong lagi utang. Iya, kita semua punya hutang. Bahkan anakmu baru lahir, punya utang. Utangnya kurang lebih 600 dolar.

Jadi iya, utang kamu itu 600 dolar. Kurang lebih 600 dolar itu, berapa ya? Ya sekitar 9 juta. Anakmu baru lahir, utang sudah 9 juta, masing-masing.

Jadi kekayaan kita sebenarnya hanya 1.300 dollar pe kapita. Mari kita lihat siapa negara yang setingkat dengan kita, 1.300 dollar. 

Kita setingkat dengan Rwanda, Afganistan yang masih perang sampai sekarang. Chad, Etiopia, Chad sampai sekarang masih perang. Burkina Faso, laut aja enggak punya.

Yaa, ini teman-teman kita, di golongan kita, setelah 73 tahun merdeka kita setingkat mereka. Haiti yang juga kacau.

Saudara-saudara ini yang tidak pernah diakui oleh elite kita karena itu tidak ada jalan lain, kita harus memenangkan pemilihan 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com