Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kepuasan Berbanding Terbalik dengan Elektabilitas Jokowi, Ini Kata Timses

Kompas.com - 18/12/2018, 11:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pramono Anung, mengakui, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi belum berbanding lurus dengan elektabilitasnya.

Sejumlah lembaga survei menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi mencapai 70 persen.

Namun, hingga kini elektabilitas Jokowi belum menembus 60 persen.

"Sekarang ini undecided voter-nya masih lumayan sebenarnya, antara 10-12 persen. Nah angka itu kalau proposional dihitung mudah-mudahan akan mendekati dengan tingkat kepuasan yang ada," ujar Pramono usai menghadiri rapat koordinasi TKN, di kediaman Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Bawah Jokowi-Maruf di Jatim, tapi Unggul di Madura

Ia optimistis tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi akan berbanding lurus dengan elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu.

Pramono mengatakan, waktu yang tersisa selama 4 bulan ini masih cukup untuk meyakinkan mereka yang puas dengan kinerja Jokowi, tetapi belum memilihnya.

Saat ditanya apakah isu dan kritik yang dilayangkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno turut menyebabkan elektabilitas Jokowi belum mencapai 60 persen, Pramono membantahnya.

Baca juga: Luhut Yakin Sosok Maruf Amin Bisa Dongkrak Elektabilitas Jokowi

"Enggak, hampir relatif sudah flat ya (kampanye). Kecuali kalau nanti debat dimulai pada tanggal 17 Januari, apakah debat itu bisa memengaruhi pemilih karena kalau dilihat dari kampanye yang ada per hari ini sebenarnya relatif flat," kata Pramono.

"Dan memang kan sebagai oposisi saya kebetulan berpengalaman 10 tahun di luar pemerintah, ya harus mengkritisi. Kalau sebagai oposisi tidak mengkritisi malah aneh, kami kangen dikritisi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com