Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Kita Baru Bicara Revolusi Industri 4.0, Jepang Sudah 5.0

Kompas.com - 10/12/2018, 22:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan saat ini banyak yang harus dibenahi oleh Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Bahkan Indonesia jauh tertinggal dari Jepang yang sudah hendak membicarakan revolusi industri 5.0.

"Kita banyak bicara hal-hal yang maju seperti revolusi industri 4.0, di lain pihak dua minggu yang lalu Osaka memenangkan untuk menjadi Osaka Expo tahun 2025," kata Kalla dalam acara CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Menurut JK, Ini 3 Syarat Agar Ekonomi Lebih Baik di Era Revolusi Industri 4.0

"Salah satu temanya adalah mempersiapkan masyarakat untuk revolusi industri 5.0. Jadi kita baru berbicara 4.0 Jepang sudah akan berbicara 5.0," lanjut Kalla.

Karena itu, kata Kalla, Indonesia harus menyiapkan semua hal yang berkaitan dengan revolusi industri 4.0 agar lebih baik lagi dan tak tertinggal dari negara lain.

Ia juga mengatakan, salah satu sektor yang masih perlu dibenahi ialah manufaktur. Menurut Kalla, sektor manufaktur di Indonesia belum memiliki sistem manajemen yang efektif dan efisien.

Baca juga: Baru 13 Persen Perusahaan di Asean yang Terapkan Teknologi Industri 4.0

Kalla lantas menyinggung PT Pindad yang sempat mandek produksinya lantaran tak dimanajemen dengan baik. Padahal PT Pindad merupakan salah satu industri strategis milik negara.

Demikian pula sektor pertanian. Menurut Kalla, sektor tersebut juga harus dioptimalkan dalam menyambut revolusi industri 4.0.

"Kita jangan hanya berbicara tentang revolusi 4.0 saja, karena di pertanian kita masih di generasi 1.0. Masih banyak petani yang mencangkul dan itu masih sebelum 1.0 bahkan. Dan 30% petani kita masih dalam revolusi pertama," ujar Kalla.

Kompas TV Hubungan Amerika Serikat dengan Tiongkok masih akan menyetir dinamika ekonomi global, jadi tantangan untuk Indonesia namun ada optimisme bahwa masih ada peluang yang bisa diambil. Kesiapan terutama untuk industri dibutuhkan untuk menghadapinya apalagi revolusi industri ke-empat akan tiba dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com