YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Ma'arif meminta dihentikan penyebaran persepsi bahwa Presiden Joko Widodo tidak berpihak kepada Islam di masyarakat.
Menurut Buya, faktanya, Presiden Jokowi tidak demikian.
"Beberapa waktu lalu, Presiden menyerahkan surat keputusan bagi enam sekolah tinggi Muhammadiyah di Lamongan dan nanti Presiden masih akan berkunjung ke Universitas Aisyiyah," ujar Buya saat berpidato di acara Milad 1 Abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (6/12/2018).
Di madrasah itu, Presiden Jokowi mewakili pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan universitas baru.
"Jadi kalau ada yang bilang presiden tidak perhatian pada Islam, hentikan lah, sudahlah," ujar Buya.
Mendengar pernyataan Buya, sekitar 2.000 santri dan ulama yang hadir langsung bertepuk tangan. Termasuk Presiden Jokowi yang hadir sebagai undangan utama acara itu.
Buya melanjutkan, Muhammadiyah sangat berperan bagi bangsa dan negara. Oleh sebab itu, apabila negara memberikan bantuan kepada Muhammadiyah, bantuan itu akan kembali lagi kepada negara dalam bentuk kontribusi kader Muhammadiyah sendiri.
"Kalau negara membantu Muhammadiyah, harus dibaca, negara dalam UUD 1945 tugasnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa negara. Tidak bisa melakukan itu semua. Apalagi Muhammadiyah ada sebelum bangsa ini lahir," ujar Buya.
"Jadi kalau negara membantu Muhammadiyah, sama saja negara membantu dirinya sendiri," lanjut Buya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.