Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Didesak Ambil Tindakan soal Tewasnya 31 Pekerja di Nduga

Kompas.com - 04/12/2018, 12:23 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku berduka atas tewasnya 31 pekerja dari PT Istaka Karya (BUMN) yang mengerjakan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.

Mereka diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Pertama-tama kita sangat berduka dan terpukul atas kejadian ini. Saya baru menerima gambar dan keterangan sementara kejadiannya. Ada KKB yang menyerang secara brutal dan menjadikan pembantaian," ujar Fahri, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Atas kejadian tersebut, Fahri mendesak pemerintah untuk memberikan penjelasan soal kejadian tersebut.

Baca juga: Menhan Anggap Para Pembunuh 31 Pekerja di Papua adalah Separatis, TNI Harus Turun

Menurut dia, publik perlu tahu terkait alasan penyerangan kelompok tersebut.

Selain itu, ia juga mempertanyakan sistem keamanan dan intelijen negara sehingga kejadian tersebut dapat terjadi.

"Ini harus ada penjelasan, pemerintah harus memberi penegasan dan perlindungan, sebab di tengah kita katanya sedang membangun infrastruktur, tiba-tiba tidak ada perlindungan yang bekerja di daerah remote itu," kata Fahri.

Fahri juga berpendapat, aparat penegak hukum perlu bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan kejadian serupa tak terulang.

Jika tidak ditangani, kejadian tersebut akan menimbulkan ketakutan bagi para pekerja, terutama di daerah terpencil, dan dapat menghambat investasi.

Baca juga: Ini Instruksi Jokowi soal Kabar Penembakan 31 Pekerja Jembatan di Nduga

"Apalagi kalau di situ ada orang-orang yang lebih dari sekadar bekerja, tapi mewakili instansi atau apa yang sedang berada di situ. Tentu itu lebih efeknya kepada ekonomi kita akan sangat besar. Nah ini pemerintah harus tampil, jangan diam-diam, lakukan sesuatu segera," kata Fahri.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz membenarkan informasi tewasnya 31 pekerja PT Istaka Karya (BUMN) yang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (1/12/2018).

Diduga, 31 orang ini tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia merinci, 24 orang dibunuh pada hari pertama, kemudian 7 orang lainnya juga mengalami hal yang sama.

Sementara, satu orang belum ditemukan, diduga melarikan diri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com