Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Surat Undangan Rekrutmen di PT Garuda Indonesia

Kompas.com - 03/12/2018, 19:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Belum lama ini beredar surat undangan mengenai tahapan seleksi rekrutmen karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) di beberapa media sosial. Surat itu terpantau kali pertama pada Senin (3/12/2018).

Undangan ini ditujukan kepada peserta seleksi rekrutmen karyawan PT Garuda Indonesia (Persero).

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, undangan ini mengabarkan bahwa penerima undangan telah memenuhi persyaratan administrasi dan kualifikasi berdasarkan hasil evaluasi awal Recruitmen Team Department of Human Capital Management di Garuda Indonesia.

Selanjutnya, pihak penerima surat atau pelamar diminta mengikuti tahapan berikutnya yang akan diadakan pada Sabtu (1/12/2018) pukul 08.00 WITA di Gedung Sekar Menuh, Jalan Raya Puputan Nomor 41, Denpasar, Bali.

Dalam undangan tersebut juga dituliskan, jika pelamar berhalangan hadir tidak boleh diwakilkan oleh siapa pun. Apabila tidak mengikuti tahapan tersebut sesuai jadwal yang ditentukan, maka pelamar dinyatakan mengundurkan diri.

Selain itu, undangan tersebut juga memuat prosedur konfirmasi kehadiran dengan mewajibkan mengirim sms dengan subject #GARUDA INDONESIA#NAMA#HADIR/TIDAK HADIR# dan dikirimkan ke 0823 3571 0696.

Undangan itu juga memuat daftar 40 pelamar yang lolos dan berhak mengikuti seleksi interview.

Pelamar juga diwajibkan melakukan reservasi pemesanan tiket (ticketing) hotel di biro travel yang sudah ditunjukkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero).

Kemudian, pelamar diharapkan menghubungi pihak Buana Tours & Travel untuk melakukan penjemputan dari bandara atau alamat rumah menuju lokasi pelaksanaan kegiatan.

Selain itu, disebutkan juga adanya tiga tahapan penerimaan calon karyawan PT Garuda Indonesia (Persero), yakni tahapan seleksi, penanda tanggapan perjanjian kerja, on the job training lokasi penempatan masing-masing.

Dalam undangan juga tertulis adanya lampiran persyaratan administrasi untuk mengikuti tahapan seleksi, antara lain kartu ters, daftar riwayat hidup, dan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir.

Penelusuran Kompas.com:

Humas PT Garuda Indonesia (Persero) Ikhsan Rosan menegaskan bahwa undangan perekrutan calon karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) merupakan undangan palsu atau hoaks.

"Kami tidak pernah mengeluarkan surat undangan seperti itu," ujar Ikhsan saat dihubungi Kompas.com pada Senin (3/12/2018).

Ikhsan mengungkapkan, pihak PT Garuda Indonesia (Persero) mendapatkan sebaran undangan tersebut melalui aplikasi pesan WhatsApp.

"Kami menerima undangan tersebut melalui WA Group, hari Jumat siang. Terus kami langsung lapor ke polisi untuk menghindarkan orang-orang yang ada di daerah Denpasar," ujar Ikhsan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com