Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyelundupan Narkoba, Polri Perkuat Penjagaan di Daerah Perbatasan

Kompas.com - 27/11/2018, 16:48 WIB
Reza Jurnaliston,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, Polri terus melaksanakan penjagaan di pos-pos perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersinggungan dengan negara lain.

Perbatasan wilayah NKRI merupakan pintu keluar dan masuk orang serta barang dari luar negeri ke Indonesia.

Hal itu dikatakan Dedi saat ditanyakan mengenai langkah yang dilakukan Polri untuk mencegah potensi penyelundupan narkoba masuk ke Indonesia.

“Polri meningkatkan giat patroli-patroli di perairan dan perbatasan yang memiliki potensi rawan penyelundupan narkoba, seperti daerah perairan Riau, Aceh, Kalimantan,” kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

Baca juga: Fakta-fakta Penyelundupan Narkoba Jaringan Taiwan ke Indonesia

Dedi menuturkan, perihal kejahatan narkoba polisi terus memperkuat pintu masuk dan pintu keluar orang maupun barang dari luar negeri masuk ke Indonesia.

Selain itu, tambah Dedi, Kepolisian juga memperkuat sumber daya Polri dengan bekerja sama aparat TNI untuk melakukan pemantauan di wilayah perbatasan NKRI.

Menurut Dedi, wilayah perbatasan, baik di laut maupun darat menjadi perhatian dan fokus dari Kepolisian.

“Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur merupakan daerah yang kita anggap merah terhadap penyelundupan narkoba. Khusus untu laut yaitu wilayah Aceh, Riau, Kepulauan Riau juga memiliki wilayah merah rawan terhadap penyelundupan narkoba,” tutur Dedi.

Kepolisian, tambah Dedi, juga melakukan pemantauan di pelabuhan-pelabuhan kecil untuk mencegah tindakan penyelundupan narkoba ke Indonesia.

“Penyelundupan narkotika kenapa lewat laut? Karena tidak bisa diamankan dangan panjang mulai dari Sabang sampai ke Merauke maupun pelabuhan-pelabuhan tikus kecil kita pantau terus bersama TNI, Imigrasi, dan Bea Cukai,” kata Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri telah menggagalkan penyelundupan 31,6 kilogram sabu dari Malaysia ke Indonesia. Sabu itu hendak dikirim ke Jakarta dari Pekanbaru, menggunakan truk.

“Setelah sampai di darat kita ikutin, begitu sampai di wilayah Lampung kita sudah harus dilakukan eksekusi. Kalau kita diamkan takut hilang atau pun melarikan diri oleh tim kita lakukan penangkapan,” Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Eko Daniyanto saat konferensi pers di Kantor Direktorat Tindak Pidana Narkoba, Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Senin (26/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com