Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi di Sulteng yang Kembali ke Lapas Pasca-gempa akan Dapat Remisi

Kompas.com - 26/11/2018, 17:55 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami mengatakan, para narapidana yang kembali ke lembaga pemasyarakatan (lapas) di Sulawesi Tangah akan mendapatkan remisi.

Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah itu sempat dilanda gempa dan tsunami. Bencana itu juga membuat para narapidana maupun tahanan dari lapas dan rumah tahanan setempat melepaskan diri.

Menurut Sri Puguh, remisi akan diberikan kepada narapidana yang menyerahkan diri sesuai batas akhir yang telah ditentukan, yaitu 26 Oktober 2018.

Baca juga: Napi Korban Gempa Berjalan Kaki 3 Hari demi Menyerahkan Diri ke Rutan Majene

"Kalau mereka enggak lapor, yang enggak kembali, tidak akan diberikan, mereka yang sudah melaporkan pada waktu kita tutup, baru (diberikan). Nah kalau yang belakangan tentu tidak mendapatkan remisi, yang dapet itu diawal sebelum kita close," kata Sri Puguh di kantor Dirjen PAS, Jakarta, Senin (26/11/2018) sore.

Sri Puguh belum bisa memastikan secara spesifik terkait berapa banyak jumlah penerima dan besaran remisi yang akan diberikan. Sebab, saat ini Dirjen PAS masih terus melakukan pendataan.

Di sisi lain, ia mengungkapkan, pemberian remisi seperti ini pernah dilakukan kepada narapidana di Aceh saat bencana tsunami melanda wilayah tersebut pada tahun 2004 lalu.

Baca juga: Napi Korban Gempa Sulteng yang Menyerahkan Diri Dijanjikan Remisi

"Kami sangat ingin mereka (narapidana) diberikan pengurangan. Termasuk tahanan yang kembali, kami juga akan bersurat kepada pengadilan untuk diberikan hukuman seringannya karena mereka punya sikap yang tidak hanya kooperatif, tapi datang gitu, menyerahkan diri," kata dia.

Menurut dia, langkah ini sebagai bentuk penghargaan atas sikap kooperatif mereka yang telah menyerahkan diri sesuai batas waktu.

"(Mereka) on time kembali sebelum masa tanggap darurat ditutup, jadi penghargaan dari kita semua untuk mereka," katanya.

Kompas TV Sehingga kini masih ada 1.096 napi di Palu yang keberadaannya belum diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com