JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai permasalahan stunting di Indonesia sudah sampai pada tahap darurat nasional.
Stunting adalah sebuah kondisi dimana anak bertubuh pendek karena kurang gizi kronis sejak dalam kandungan.
"Fenomena stunting ini sudah berstatus darurat untuk skala nasional," ujarnya saat menjadi pembicara pada acara Indonesia Economic Forum 2018, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).
Berdasarkan data yang ia tunjukkan, Indonesia masih berada pada peringkat 25 dari 149 negara secara global, dengan 36,4 persen anak menderita stunting.
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, misalnya Singapura yang berada pada peringkat 141 dengan jumlah 4,4 persen anak mengalami stunting.
Baca juga: Gerakan Emas Prabowo-Sandiaga Ingin Cegah Stunting yang Mengancam Bonus Demografi
Sumber dari data tersebut adalah laporan bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), United Nations Children's Fund (Unicef), dan Bank Dunia (World Bank), soal estimasi anak yang mengalami malnutrisi dari data pada 2010-2017.
Menurutnya, asupan yang bergizi merupakan solusi untuk menangani masalah itu. Ia ingin mencontoh penanganan seperti di India.
Prabowo menuturkan, negara tersebut telah berhasil menjadi negara pengekspor hasil pertanian.
Salah satu program yang mendukung keberhasilan tersebut adalah "White Revolution" yang digerakkan oleh seorang tokoh asal India bernama Verghese Kurien.
Prabowo menjelaskan, program tersebut mengharuskan anak-anak untuk meminum susu sebelum pergi ke sekolah. Hasilnya, anak-anak di India banyak meraih kesuksesan di berbagai bidang, misalnya menjadi insinyur.
"Saya pelajari programnya, sangat luar biasa. Filosofinya adalah 'Anda bisa miskin sekarang, tapi anak Anda tak boleh miskin besok'. Ia ajarkan anak-anak untuk memerah susu dari sapi, meminum susu segar, setelah itu pergi ke sekolah," terangnya.
Baca juga: Mendes Eko: Penggunaan Dana Desa Mampu Tekan Stunting hingga Nol Persen
"Makanya anak-anak India bisa mendapatkan asupan protein yang cukup. Sekarang mereka (anak-anak India) bisa jadi engineer, dari orang miskin bisa jadi siapapun," sambung dia.
Selain itu, ia juga menilai inovasi Thailand untuk membuat susu dalam bentuk tablet juga patut ditiru.
Terdapat dua jenis susu dalam bentuk tablet yang berada di Thailand, yaitu yang bersubsidi dan untuk komersil.
Prabowo kemudian menunjukkan dua bungkus tablet susu yang ia bawa kepada para hadirin.
"Kita berikan ke sekolah sejumlah 4 tablet per anak, tidak perlu dimasukkan ke dalam kulkas, dan mudah untuk didistribusikan, yang merupakan bagian dari program kita," ujarnya.
Prabowo pun mengungkapkan bahwa ia merasa bersemangat untuk mengeksplorasi berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Jika tidak, ia mengaku tidak akan tertarik untuk maju sebagai calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.