BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Operasi Gratis Berikan Secercah Harapan Penderita Katarak di Indonesia

Kompas.com - 16/11/2018, 16:54 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Langit Pontianak hari itu, Kamis (15/11/2018), tampak cerah dengan sinar matahari melintas tepat di garis khatulistiwa. Hari tersebut pun menjadi hari bahagia bagi 100 penderita katarak yang tersebar di seluruh Provinsi Kalimantan Barat.

Pasalnya, mereka mendapatkan bantuan untuk melakukan operasi katarak secara gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Salah satu warga Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Yanto (68) merupakan salah satu dari 100 pasien yang berbahagia hari itu.

“Bersyukur hari ini saya bisa operasi katarak dan nanti bisa melihat normal lagi,” ungkap Yanto kepada Kompas.com dengan raut wajah bahagianya seusai menjalani operasi di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak.

“Dulu sewaktu belum operasi, saya sulit sekali berjalan karena mata kanan saya sudah tertutup sepenuhnya. Bahkan, ketika saya ingin mandi di sungai pun sulit. Saya sering terjatuh karena tersandung,” kisah pria yang sudah dua tahun menderita katarak ini.

Ia pun bercerita bahwa ia tak ada rencana apapun sebelumnya untuk melakukan penyembuhan penyakit katarak. “Saya pasrah karena terbatas biaya, jadi gak ada rencana untuk operasi. Makanya, saya sangat berterima kasih hari ini bisa ikut operasi gratis,” ujar Yanto.

100 pasien yang berasal dari Provinsi Kalimantan Barat melakukan operasi katarak secara gratis di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kamis (15/11/2018).KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN 100 pasien yang berasal dari Provinsi Kalimantan Barat melakukan operasi katarak secara gratis di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kamis (15/11/2018).
Selain berkisah tentang pengalaman masa lampaunya, Yanto pun sempat menceritakan pengalaman saat ia dioperasi.

“Gak ada rasa sakit sama sekali, malah saya bersemangat dan senang waktu dioperasi. Akhirnya saya bisa melihat normal lagi sama seperti waktu muda dulu,” cerita Yanto diiringi senyum bahagia di wajahnya.

Kesempatan Yanto untuk mengikuti operasi gratis ini pun bukan tanpa perjuangan. Sebelum lolos dalam tahap pasien yang akan dioperasi, ia beserta penderita katarak lainnya harus melakukan screening mata terlebih dahulu yang diadakan terpisah pada 13, 20, dan 27 Oktober 2018.

Setelah lolos pada tahap ini, ia pun harus kembali menuju ke Pontianak dari desanya yang memakan waktu perjalanan tujuh jam menggunakan mobil.

Angka kebutaan katarak paling besar

Katarak merupakan salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan kebutaan total pada pasiennya. Bahkan, angka kebutaan yang terjadi di dunia paling banyak diakibatkan oleh penyakit ini.

“Hampir 70 persen kebutaan disebabkan oleh penyakit katarak dan setiap tahunnya bisa bertambah,” ungkap Direktur Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, dr. Muhammad Asroruddin, Sp. M.

Selain itu, riset Rapid Assasment of Avoidable Cataract (RAAB) yang dilakukan di 15 provinsi di Indonesia pada 2013 hingga 2015 mencatat, prevalensi kebutaan mencapai sekitar 3 persen. Sebanyak 1,9 persen di antaranya diakibatkan oleh katarak.

“Jadi, operasi katarak gratis ini menjadi salah satu jalan cepat, efektif, dan baik di samping bantuan pembiayaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,” ujar perwakilan Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat, dr. Sita Paramita Ayuningtias, Sp. M.

Melansir berita Kompas.com, Kamis (2/8/2018), bantuan BPJS Kesehatan untuk penderita katarak memang terbatas. Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan 2018 Nomor 2, 3, dan 5 mengatakan, BPJS Kesehatan hanya menjamin pasien katarak dengan visus kurang dari 6/18.

Itu artinya, tidak semua pasien katarak mendapatkan bantuan BPJS Kesehatan.

Operasi Katarak Gratis yang diadakan oleh Sido Muncul telah membantu 51.648 pasien yang tersebar di 237 rumah sakit atau klinik mata dari 211 kota/kabupaten di 27 provinsi di Indonesia.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Operasi Katarak Gratis yang diadakan oleh Sido Muncul telah membantu 51.648 pasien yang tersebar di 237 rumah sakit atau klinik mata dari 211 kota/kabupaten di 27 provinsi di Indonesia.
Mengulurkan bantuan

Bila terus dibiarkan seperti ini, bukan tidak mungkin pasien katarak di Indonesia akan terus bertambah dan meningkatkan persentase kebutaan akibat penyakit ini.

Hal tersebutlah yang akhirnya membuat salah satu perusahaan jamu di Indonesia, Sido Muncul tergugah untuk mengulurkan bantuan kepada pasien katarak di Indonesia. Bahkan, perusahaan yang produknya sudah ekspansi secara internasional ini telah mengadakan operasi gratis katarak sejak 2011.

“Ide untuk memberikan sedikit bantuan kepada penderita katarak ini berawal pada suatu hari di bulan Desember 2010. Saat itu saya melihat sebuah tayangan iklan di televisi yang mengabarkan bahwa lebih dari 2,4 juta penduduk Indonesia menderita katarak,” tutur Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Karena iklan tersebut, lanjutnya, akhirnya Sido Muncul mengadakan operasi katarak gratis pada 2011. Target yang dicanangkan pada saat itu adalah bisa menyembuhkan 5.000 pasien. Namun, yang terealisasi hanya 2.000 pasien.

“Salah satu kendala pada saat itu adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat bahwa operasi katarak itu tidak sakit dan hanya operasilah jalan satu-satunya untuk sembuh,” kisah Irwan.

“Kemudian, pada 2012 kami berganti strategi. Kami bekerja sama TNI Angkatan Darat untuk mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat. Hasilnya, 7.000 orang pasien tertarik untuk dioperasi dari target semula hanya 5.000 orang,” tambahnya.

Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat saat memberikan kata sambutan pada acara Operasi Katarak Gratis Tolak Angin di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat Kamis (15/11/2018).KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat saat memberikan kata sambutan pada acara Operasi Katarak Gratis Tolak Angin di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat Kamis (15/11/2018).
Sejak saat itu hingga kini, Operasi Katarak Gratis yang diadakan oleh Sido Muncul telah membantu 51.648 pasien yang tersebar di 237 rumah sakit atau klinik mata dari 211 kota/kabupaten di 27 provinsi di Indonesia. Salah satunya diadakan di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.

“Kami berterima kasih kepada dokter mata dan pihak rumah sakit yang selama ini telah mendukung program operasi katarak gratis. Seperti pepatah China mengatakan, ‘tidak ada yang bisa mengalahkan niat baik’. Oleh karena itu, semoga niat baik kegiatan ini bisa bermanfaat bagi semua orang,” ujar Irwan.

Untuk tahun mendatang, yakni 2019, Irwan mengatakan bahwa Sido Muncul menargetkan 6.000 orang bisa mengikuti operasi gratis ini. Jumlah tersebut pun difokuskan kepada pasien pra sejahtera yang berada di wilayah pelosok dan terluar Indonesia.


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com