Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengingat dari Demokrat buat Prabowo-Sandiaga...

Kompas.com - 16/11/2018, 08:44 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Pemilihan calon legislatif dan presiden 2019, yang digelar serentak, saat ini sedang jadi perdebatan. Sejumlah partai pengusung mesti cari akal mempromosikan partai dan pasangan capres-cawapresnya.

Putu mengatakan ini menjadi upaya Demokrat mengingatkan Prabowo-Sandiaga. Bahwa strategi pemenangan harus disusun secepatnya. Jika tidak, dia melihat kemenangan akan sulit diraih.

Apalagi perbedaan elektabilitas Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf masih jauh di berbagai survei.

"Jika tidak ada duduk bersama, berkomunikasi, berkonsolidasi, justru ini akan menimbulkan masalah. Dampaknya apa? Tidak hadirnya kemenangan untuk paslon nomor 02," ujar Putu.

Tunggu ajakan diskusi

Partai Demokrat mengingatkan pentingnya diskusi bersama menyusun strategi pemenangan.

Strategi pemenangan yang dimaksud Putu di sini adalah strategi yang benar-benar terukur. Dia mengatakan SBY memiliki pengalaman untuk menyusun itu.

"Sebuah pemenangan ini ada sainsnya, Pak SBY adalah figur tokoh yang mengerti soal itu," kata dia.

Baca juga: Demokrat Tunggu Ajakan Bahas Strategi Pemenangan Prabowo-Sandiaga

Strategi ini akan membuat proses kampanye menjadi efektif. Semua mesin partai di berbagai daerah bisa bekerja secara bersamaan.

"Itu mesinnya akan hidup. Jadi tidak hanya sekadar mungkin Pak Prabowo ke satu titik, Pak Sandi ke satu titik," ujar Putu.

Putu mengatakan sampai sekarang Partai Demokrat masih membuka pintu menunggu ajakan itu. Masih ada waktu untuk membicarakan hal itu dalam beberapa bulan ke depan.

"Saya sebagai jubir mengingatkan ini, kalau lewat sampai April kan sayang. Ini masih ada waktu, ayo kita berbenah, ayo kita melakukan konsolidasi, sehingga betul-betul kemenangan ada di pihak 02 dan kita," kata dia.

Kata Jubir Prabowo-Sandiaga

Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menyatakan, tidak benar bila pasangan calon presiden Prabowo-Sandiaga mengabaikan atau tidak “memanfaatkan” kekuatan tokoh-tokoh partai politik di dalam koalisi.

Andre mengatakan, selama ini tokoh-tokoh dan pimpinan parpol koalisi pasangan Prabowo-Sandiaga telah efektif berjalan mendampingi saat kegiatan kampanye.

Baca juga: Jubir Prabowo-Sandiaga Bantah Abaikan Potensi SBY dan AHY

“Selama ini Pak Prabowo dan Mas Sandi (Sandiaga Uno) berkeliling ke berbagai tempat itu didampingi partai koalisi kalau dari PAN ada bang Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan), di PKS ada pak Sohibul Iman (Ketua Umum PKS Sohibul Iman) aktif mendampingi pak Prabowo dan mas Sandi,” ujar Andre saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Andre mengatakan, masukan dari Partai Demokrat itu menjadi perhatian dan akan ditampung dalam koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Namun, Andre enggan berkomentar lebih lanjut dan tak ingin berpolemik di media.

“Memang masukan (Partai Demokrat) tentu menjadi perhatian kita bersama, tapi yang pasti saya tidak berpolemik ke media bersahut-sahut lebih baik nanti kita selesaikan di internal partai koalisi sendiri,” tutur Andre. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com