Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengingat dari Demokrat buat Prabowo-Sandiaga...

Kompas.com - 16/11/2018, 08:44 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Partai Demokrat menimbulkan anggapan bahwa partai tersebut setengah hati mendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Anggapan itu muncul karena partai tersebut membebaskan kadernya soal pilihan calon presiden. Tidak ada sanksi untuk mereka yang memiliki sikap berbeda.

Selain itu, caleg Demokrat juga dipersilakan untuk berkampanye sesuai dengan karakteristik daerah pemilihan masing-masing.

Namun, anggapan itu dibantah oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Putu Supadma Rudana. Putu menegaskan bahwa Demokrat sepenuh hati mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Kami dari awal sepenuh hati, karena kami komitmen. (Kami) membubuhkan tanda tangan ketum dan sekjen Partai Demokrat untuk mengusung paslon 02 sepenuh hati," ujar Putu di kompleks parlemen, Kamis (15/11/2018).

Putu mengatakan elite Demokrat bersedia ditempatkan di posisi strategis dalam struktur pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Sebut saja Agus Harimurti Yudhoyono yang mau menjadi anggota Dewan Pembina Pemenangan. Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga mengungkapkan kesediaan menjadi juru kampanye.

Komitmen mendukung Prabowo-Sandiaga tidak perlu dipertanyakan. Bahkan, Putu menyebut fokus Demokrat yang lebih berat pada Pemilihan Legiskatif juga pada akhirnya demi menyukseskan Prabowo-Sandiaga.

Semakin banyak pendukung Partai Demokrat, semakin banyak pula suara untuk Prabowo-Sandiaga.

"Tentu pada saat itu terjadi fokusnya nanti pasti akan memberikan coattail effect pada suara Pilpres. Kadang-kadang sering dibalik nih coattail effect-nya dari capres, lalu ke partai. Tapi kalau kami tidak," ujar Putu.

"Reminder" dari Demokrat

Namun sampai saat ini Partai Demokrat masih menunggu seperti apa strategi pemenangan yang akan dijalankan seluruh partai koalisi. Putu mengatakan Partai Demokrat memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan Prabowo-Sandiaga.

Ada SBY yang punya pengalaman 10 tahun menjadi presiden. Ada juga AHY yang menurut Putu, namanya melesat di berbagai survei sebagai salah satu cawapres terkuat sebelum akhirnya Prabowo memilih Sandiaga.

Partai Demokrat sendiri merupakan aset berharga karena merupakan partai yang tidak pernah kalah dalam Pilpres.

Putu menyayangkan dukungan penuh dan potensi kekuatan ini belum digunakan maksimal oleh Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Wasekjen Demokrat Sebut Prabowo-Sandi Abaikan Potensi SBY dan AHY

"Saya sebagai jubir justru melihat ini kok potensi Pak SBY, potensi Mas AHY, tidak digunakan oleh Pak Prabowo dan Sandi. Padahal, kalau digunakan bisa memenangkan kontestasi ini," ujar Putu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com