JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengabaikan atau kurang bisa memanfaatkan potensi yang ada di koalisi.
Salah satu potensi yang dia maksud adalah keberadaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono di pihak Prabowo-Sandiaga.
"Saya sebagai jubir justru melihat ini kok potensi Pak SBY, potensi Mas AHY, tidak digunakan oleh Pak Prabowo dan Sandi. Padahal, kalau digunakan bisa memenangkan kontestasi ini," ujar Putu di Kompleks Parlemen, Kamis (15/11/2018).
Putu mengingatkan, SBY merupakan presiden keenam RI yang menjabat selama dua periode. Sementara AHY merupakan sosok muda yang namanya melejit dalam survei sebagai cawapres terkuat sebelum Prabowo memilih Sandiaga Uno.
Selain itu, kata Putu, Partai Demokrat juga merupakan aset yang besar. Putu mengingatkan, Partai Demokrat belum pernah kalah dalam pemilihan presiden.
"Pertama 2004 kami memenangkan Pak SBY, 2009 memenangkan Pak SBY, 2014 kita tidak mengusung mana pun. Tetapi, artinya jika kami ingin mengusung, kami ingin menang," ujar Putu.
Kini, Putu melihat peluang menang Prabowo-Sandiaga masih jauh. Partai Demokrat harus mengingatkan Prabowo-Sandiaga untuk memanfaatkan potensi yang ada di koalisi.
Baca juga: Beda dengan Demokrat, PAN Wajibkan Kadernya Dukung Prabowo-Sandiaga
Putu pun meminta Prabowo dan Sandiaga segera mengajak partai pengusung untuk duduk bersama. Mereka harus mendiskusikan strategi besar untuk memenangi pilpres. Harus ada komitmen dan strategi tertulis untuk ke depan.
Putu mengatakan, diskusi ini harus serius karena untuk memenangi kontestasi tingkat nasional.
"Ini waktu sudah bergulir terus, berjalan terus, kira-kira sisa berapa 4 atau 5 bulan lagi, jadi coba dipikirkan," ujar Putu.
"Dan, kita lihat surveinya masih jauh, tentu harus ada efek kontribusi dari SBY, AHY, dan Demokrat tadi. Kalau ini, saya yakin paling tidak bisa memberikan suara yang signifikan pada pasangan calon nomor 02," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.