Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Nobatkan CAT dalam Rekrutmen CPNS sebagai Produk Unggul

Kompas.com - 15/11/2018, 09:31 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Dunia menobatkan tes berbasis komputer (computer assisted test, CAT) dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil sebagai produk unggul Indonesia dalam kategori Civil Service Management.

Dalam "Global Report: Public Sector Performance" pada Oktober 2018, Bank Dunia menilai CAT yang dikelola Badan Kepegawaian Negara memperbaiki kualitas sistem perekrutan CPNS di Indonesia.

Perwakilan Bank Dunia, Edwin Ariadharma menyampaikan, terpilihnya CAT mewakili Indonesia karena keberhasilannya menghadirkan kepercayaan pada publik terhadap proses rekrutmen CPNS. Dengan demikian, rekrutmen dianggap berjalan transparan, adil, dan akuntabel.

Sistem CAT dinyatakan berkontribusi terhadap penjaringan, di mana seseorang yang memang lolos itu dikarenakan kualitas kompetensi individunya.

Otomatis, hal itu berdampak pada penguatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) di masa depan. Selain itu, CAT dianggap telah memenuhi unsur improving public sector performance.

"CAT berhasil mereformasi kualitas rekrutmen CPNS di Indonesia yang memenuhi empat unsur sebagai produk inovasi di sektor publik," kata Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Tes Karakteristik Pribadi Jadi Momok Menakutkan bagi Pelamar CPNS 2018

Adapun empat sektor tersebut adalah sebagai berikut.

1. Aspek political leadership

Pada 2010, diawali dengan inisiasi Kepala BKN dalam pengawasan terhadap proses rekrutmen CPNS. Sehingga pada 2014 Wakil Presiden menetapkan CAT BKN digunakan dalam sistem rekrutmen CPNS bagi seluruh instansi pemerintah pusat.

2. Aspek Teknologi

Hal ini dikarenakan BKN melakukan pemanfaatan dan pengembangan teknologi secara mandiri untuk memperbaiki sistem rekrutmen dan melakukan kolaborasi dengan instansi pemerintah terkait, khususnya pada bidang teknologi dan cyber security.

3. Aspek Transparansi

Rekrutmen CPNS menggunakan CAT menghasilkan sistem yang transparan dan akuntabel dikarenakan hasil seleksi dapat dipantau masyarakat secara langsung dan cepat.

4. Aspek Kapasitas Institusi

BKN memastikan kesiapan sistem CAT dari sisi infrastruktur dan skema mekanisme tes sebelum digunakan secara nasional dalam proses rekrutmen CPNS.

Ridwan menambahkan, World Bank Global Report 2018 membagi Improving Public Sector ke dalam lima kategori.

"Kategori tersebut yakni Driving Results from the Center of Goverment, Civil Service Management, Innovations in Managing Public Money, New Approaches to Last-Mile Service Delivery, dan Innovations in Delivering Justice Services," ujar dia.

Berikut kutipan dalam Global Report World Bank:

"In Indonesia, the Civil Service Agency (BKN) succeeded in introducing a computer-assisted testing system (CAT) to disrupt the previously long-standing manual testing system that created rampant opportunities for corruption in civil service recruitment by line ministry officials. Now the database of questions is tightly controlled, and the results are posted in real time outside the testing center. Since its launch in 2013, CAT has become the defacto standard for more than 62 ministries and agencies"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com