Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Berharap Mundurnya Bupati Indramayu Tak Jadi Preseden Kepala Daerah Lain

Kompas.com - 14/11/2018, 19:35 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap mundurnya Bupati Indramayu Anna Sophana tak menjadi preseden buruk bagi kepala daerah lainnya.

Tjahjo mengatakan hal ini karena kepala daerah dipilih melalui proses yang panjang dan melibatkan masyarakat secara langsung.

Ia tak mempermasalahkan jika kepala daerah mundur karena berhalangan tetap seperti sakit keras atau tersangkut kasus hukum.

Baca juga: Bupati Indramayu Bantah Mundur karena Masalah Hukum

Akan tetapi, jika tidak karena berhalangan tetap, menurut Tjahjo, sebaiknya seorang kepala daerah tidak mengundurkan diri.

"Jangan sampai ini menjadi preseden semua kepala daerah. Gitu lho. Ini kan prosesnya panjang. Partai mengusulkan, ada kampanye, pilkada, rakyat memilih," ujar Tjahjo saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Meski demikian, Tjahjo mengatakan dirinya selaku Mendagri tak berwenang melarang Anna mundur dari kursi Bupati Indramayu.

Ia menyebutkan, Mendagri juga tak memiliki kewenangan untuk memberi sanksi kepala daerah yang mundur bukan karena alasan berhalangan tetap atau tersangkut kasus hukum.

Baca juga: Bupati Indramayu: Saya Minta Maaf ke Masyarakat dan Pendukung

Menurut dia, preseden ini baru pertama kali terjadi.

"Belum ada. Baru pertama kali. Makanya kalau (kepala daerah) berhenti mungkin (biasanya) karena, maaf, meninggal dunia, sakit, ada masalah hukum. Ini kan enggak," lanjut Tjahjo.

Masalah keluarga

Anna yang baru saja mengundurkan diri dari posisi Bupati Indramayu menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Selasa (13/11/2018), di Kantor Kemendagri, jakarta.

Kepada Tjahjo, ia menjelaskan alasan pengunduran dirinya.

"Bapak saya sakit. Bapak sangat butuh perhatian saya," kata Anna kepada Tjahjo, di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (13/11/2018).

Baca juga: Bupati Indramayu Mengundurkan Diri karena Ayahnya Sakit

Anna mengatakan, ibunya juga belum lama ini meninggal dunia karena sakit. Selama ibunya sakit, ia jarang memberi perhatian karena kesibukan sebagai bupati.

"Ketika ibu meninggal, saya tidak ada di rumah," kata dia dengan mata berkaca-kaca.

Anna mengaku menyesal dan tak mau hal serupa terjadi kepada ayahnya. Oleh karena itu, ia memutuskan mengundurkan diri sebagai Bupati Indramayu karena ingin fokus mengurus ayahnya.

"Saya minta maaf ke seluruh masyarakat Indramayu, khususnya mendukung saya," kata Anna.

Dalam kesempatan itu, Anna juga membantah isu yang beredar bahwa ia mundur terkait permasalahan hukum.

"Ini murni masalah keluarga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com