Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2018, 19:50 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengumumkan hasil survei mereka terkait elektabilitas 16 partai politik peserta pemilu di 10 provinsi terbesar di Indonesia.

Sepuluh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan survei ini tidak bisa digunakan untuk menyimpulkan kekuatan partai secara nasional.

"Karena survei yang dilakukan LSI Denny JA adalah survei setiap provinsi, bukan survei nasional yang menjadikan provinsi sebagai sampling," ujar Adjie di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: Terancam Tak Masuk Dua Besar Pileg, Golkar Disebut Kena Efek Bakpao Setnov

Namun survei ini bisa digunakan untuk melihat kekuatan partai di level lokal. Dari 10 provinsi terbesar di Indonesia, PDI-Perjuangan unggul di 5 provinsi.

Sementara itu, 5 provinsi lainnya dimenangkan oleh 3 partai berbeda yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Survei ini dilakukan sejak tanggal 4 sampai 14 Oktober 2018. Survei ini dilakukan di 10 provinsi dengan jumlah penduduk paling besar.

Jumlah responden di setiap provinsi adalah 600 orang sehingga total seluruhnya ada 6.000 responden. Margin of error dalam survei ini di setiap provinsi adalah 4,1 persen. Pembiayaan survei ini disebut dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.

Berikut ini adalah daftar perolehan suara atau elektabilitas 16 partai peserta pemilu 2019 di 10 provinsi terbesar, menurut survei LSI Denny JA.

Baca juga: LSI: PDI-P dan Gerindra Paling Menikmati Efek Elektoral dari Jokowi dan Prabowo

Provinsi Jawa Barat

1. Partai Gerindra : 20,2 persen

2. PDI-Perjuangan : 17,8 persen

3. Partai Golkar : 11,3 persen

4. PKS : 6,0 persen

5. PPP : 4,7 persen

6. PKB : 3,7 persen

7. Partai Demokrat : 2,7 persen

8. Perindo : 2,3 persen

9. PAN : 1,5 persen

10. Partai Garuda : 0,7 persen

11. Partai Nasdem : 0,7 persen

12. Partai Berkarya 0,3 persen

13. PBB : 0,2 persen

14. PKPI : 0,2 persen

15. PSI : 0,2 persen

16. Partai Hanura : 0,0 persen


Provinsi Jawa Timur

1. PKB : 21,7 persen

2. PDI-Perjuangan : 21,0 persen

3. Partai Golkar : 5,2 persen

4. Partai Gerindra : 4,6 persen

5. Partai Demokrat : 3,6 persen

6. Partai Perindo : 1,7 persen

7. PPP : 1,7 persen

8. PAN : 1,4 persen

9. Partai Nasdem : 0,8 persen

10. PKS : 0,7 persen

11. PBB : 0,3 persen

12. PSI : 0,3 persen

13. Partai Hanura : 0,2 persen

14. Partai Berkarya : 0,0 persen

15. Partai Garuda : 0,0 persen

16. PKPI : 0,0 persen


Provinsi Jawa Tengah

1. PDI-Perjuangan : 46,0 persen

2. Partai Gerindra : 6,2 persen

3. PKB : 4,8 persen

4. Partai Golkar : 4,2 persen

5. PPP : 3,5 persen

6. PKS : 1,3 persen

7. PAN : 1,2 persen

8. Partai Demokrat : 0,7 persen

9. Partai Nasdem : 0,3 persen

10. Partai Perindo : 0,3 persen

11. PSI : 0,2 persen

12. Partai Berkarya : 0,0 persen

13. Partai Garuda : 0,0 persen

14. Partai Hanura : 0,0 persen

15. PBB : 0,0 persen

16. PKPI : 0,0 persen

Provinsi Sumatera Utara

1. PDI-Perjuangan : 28,0 persen

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi Antarkan SBY hingga Mobil Sebelum Tinggalkan Istana Bogor

Jokowi Antarkan SBY hingga Mobil Sebelum Tinggalkan Istana Bogor

Nasional
Bantah 'Main Uang' di Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil: Kalau Ada, Saya Berhenti Jadi Menteri

Bantah "Main Uang" di Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil: Kalau Ada, Saya Berhenti Jadi Menteri

Nasional
Mahfud atau Khofifah, Mana Lebih Cocok Dampingi Ganjar Jadi Cawapres?

Mahfud atau Khofifah, Mana Lebih Cocok Dampingi Ganjar Jadi Cawapres?

Nasional
DPR dan Pemerintah Setujui RUU Pelarangan Senjata Nuklir Dibawa ke Rapat Paripurna, Akan Disahkan Jadi UU

DPR dan Pemerintah Setujui RUU Pelarangan Senjata Nuklir Dibawa ke Rapat Paripurna, Akan Disahkan Jadi UU

Nasional
Tanggal 3 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Politikus PPP Ungkap Mahfud dan Khofifah Sudah Bertemu Megawati

Politikus PPP Ungkap Mahfud dan Khofifah Sudah Bertemu Megawati

Nasional
Laut Indonesia Disebut Punya Banyak “Internal Wave”, Kapal Selam Tak Berani Masuk

Laut Indonesia Disebut Punya Banyak “Internal Wave”, Kapal Selam Tak Berani Masuk

Nasional
Hadapi Ancaman ke Depan, TNI AL Jajaki Pembelian Kapal Selam dan Kembangkan Satelit Militer

Hadapi Ancaman ke Depan, TNI AL Jajaki Pembelian Kapal Selam dan Kembangkan Satelit Militer

Nasional
SBY Bertemu Jokowi di Istana Bogor

SBY Bertemu Jokowi di Istana Bogor

Nasional
KSAL: Idealnya Indonesia Punya 12 Kapal Selam

KSAL: Idealnya Indonesia Punya 12 Kapal Selam

Nasional
Sandiaga Uno Singgung soal Pengorbanan jika Tak Jadi Cawapres Ganjar

Sandiaga Uno Singgung soal Pengorbanan jika Tak Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
Geledah Rumah Tersangka Kasus Kementan di Jagakarsa, KPK Amankan Uang Rp 400 Juta

Geledah Rumah Tersangka Kasus Kementan di Jagakarsa, KPK Amankan Uang Rp 400 Juta

Nasional
PSI Ungkap 2 Syarat untuk Beri Dukungan pada Bakal Capres di Pilpres 2024

PSI Ungkap 2 Syarat untuk Beri Dukungan pada Bakal Capres di Pilpres 2024

Nasional
Megawati Sebut Orang Luar Tak Bisa Jadi Ketum, PSI: Itu Kan Internalnya PDI-P, Masing-masing

Megawati Sebut Orang Luar Tak Bisa Jadi Ketum, PSI: Itu Kan Internalnya PDI-P, Masing-masing

Nasional
Soal Megawati Terima Gelar 'Honoris Causa' dari Universitas di Malaysia, Puan Harap Itu Jadi Contoh

Soal Megawati Terima Gelar "Honoris Causa" dari Universitas di Malaysia, Puan Harap Itu Jadi Contoh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com