Menurut Idrus, Eni Maulani Pinjam Uang ke Pengusaha untuk Ongkos Pilkada

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyebut Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih meminjam uang kepada Johannes Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd.

Menurut Idrus, uang tersebut digunakan untuk keperluan suami Eni dalam pemilihan kepala daerah.

Hal itu dikatakan Idrus saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (1/11/2018). Idrus bersaksi bagi terdakwa Johannes Kotjo.

"Seingat saya, Eni bilang, 'Pak Kotjo, saya datang mau pinjam uang untuk keperluan dapil atau pilkada'," ujar Idrus kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Idrus, penyampaian itu dikatakan Eni saat bersamanya datang ke kantor Johannes Kotjo. Namun, saat itu Kotjo tidak langsung menyanggupi permintaan uang tersebut.

Baca juga: 7 Pengakuan Eni soal Keterlibatan Setya Novanto hingga Dirut PLN Sofyan Basir

"Pak Kotjo jawabannnya simpel, 'Bu Eni mohon maaf cash flow saya terganggu, banyak keluarkan THR untuk pegawai," kata Idrus.

Dalam kasus ini, Kotjo didakwa memberikan uang Rp 4,7 miliar kepada Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Diduga, pemberian uang itu atas sepengetahuan Idrus Marham.

Menurut jaksa, uang tersebut diduga diberikan dengan maksud agar Eni membantu Kotjo mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau 1.

Baca juga: Anak Setya Novanto Fasilitasi Pertemuan Eni Maulani dengan Kotjo

Proyek tersebut rencananya dikerjakan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI), Blackgold Natural Resources, dan China Huadian Engineering Company Ltd yang dibawa oleh Kotjo.

Menurut jaksa, Eni beberapa kali mengadakan pertemuan antara Kotjo dan pihak-pihak terkait, termasuk Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Hal itu dilakukan Eni untuk membantu Kotjo mendapatkan proyek PLTU.