JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi SAR gabungan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 sudah dilakukan selama dua hari.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Hingga hari ke-2 pencarian, Selasa (30/10/2018), badan pesawat belum ditemukan.
Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, Basarnas tak mau berspekulasi terkait kondisi pesawat sehingga sulit ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Baca juga: 52 Kartu Identitas yang Diduga Milik Penumpang Lion Air JT 610 Ditemukan
"Kami tidak mau berandai-andai dulu (pesawat pecah berkeping-keping)," ujar Nugroho, dalam konferensi pers, di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa.
Menurut Nugroho, yang terpenting saat ini adalah tim pencarian terus bekerja mencari badan pesawat Lion Air JT 610.
"Saat ini yang penting kami mencari dulu. Tugas pokok kami (Basarnas) yakni mencari dan mengevakuasi. Oleh sabab itu kami akan memastikan dengan alat yang kami punya," kata dia.
Saat ditanya soal bantuan pihak asing, Nugroho menegaskan tim SAR gabungan yang berada di bawah komando Basarnas belum perlu menerima bantuan asing.
Baca juga: Hari ke-3, Lokasi Pencarian Lion Air JT 610 Akan Diperluas Jadi 15 Mil Laut
Hingga pukul 19.00 WIB, Selasa malam, tim SAR gabungan menemukan serpihan pesawat, bagian tubuh hingga barang-barang milik korban.
Bagian tubuh yang ditemukan dimasukkan ke dalam 37 kantong jenazah.
Sementara itu, tim SAR gabungan juga menemukan kartu identitas berupa KTP, paspor hingga kartu BPJS dengan total 52 kartu identitas yang terdiri dari 18 kartu identitas perempuan dan dan sisanya, 34 kartu identitas laki-laki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.