Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dana Desa Dongkrak Perekonomian Desa Kota Bani

Kompas.com - 19/10/2018, 09:02 WIB
Alek Kurniawan,
M Latief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com – Kelapa sawit merupakan komoditas utama hasil perkebunan Desa Kota Bani. Hampir di setiap lahan yang dimiliki warga pasti ditanami kelapa sawit.

Banyak faktor yang mempengaruhi penanaman kelapa sawit begitu masif di desa yang terletak di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, ini. Salah satunya adalah waktu panen yang bisa dinikmati dua minggu sekali.

"Dalam dua minggu sekali kelapa sawit bisa dipanen. Rata-rata, kalau punya satu hektar kebun, petani bisa mendapatkan satu ton kelapa sawit. Setelah itu mereka bisa jual dan mendapatkan langsung hasil jualannya. Itulah kenapa banyak yang menanam tanaman ini,” ungkap Manajer Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kota Bani, Hartono, kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

Namun, menurut dia, sebelum menikmati hasil jualannya, para petani terlebih dahulu harus mengangkut hasil panen ke dalam truk untuk diantarkan ke pembeli.

Permasalahan kemudian muncul, yakni akses jalan desa yang belum memadai, rusak, dan bahkan sulit dilalui oleh truk besar.

Akibatnya, para petani pun harus membayar biaya angkut atau biaya langsir dari kebun ke tempat pembeli. Biaya sekali angkut bisa mencapai Rp 100 ribu per ton dan sedikit banyak ikut mengurangi keuntungan para petani.

Namun, permasalahan pada masa lalu, yakni ketika akses jalan desa belum diperbaiki dan dibangun. Sejak 2015 lalu permasalahan ini sedikit terurai setelah Desa Kota Bani mendapat bantuan dana desa dari pemerintah pusat.

Saat itu Desa Kota Bani mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 291,9 juta dan sebagian digunakan untuk memperbaiki jalan rabat beton.

Tak hanya dilakukan pada 2015, perbaikan akses jalan produksi perkebunan pun terus dijalankan pada tahun-tahun berikutnya, yakni 2016 sampai 2018. Total perbaikan bahkan sudah mencapai satu kilometer dan bisa mengurangi beban waktu dan biaya angkut.

Desa Kota Bani telah membangun jalan rabat beton sepanjang 1 kilometer untuk mempermudah warga desa terutama petani kelapa sawit mengangkut hasil panennya.Dok. Pribadi/Corry Wenas Samosir Desa Kota Bani telah membangun jalan rabat beton sepanjang 1 kilometer untuk mempermudah warga desa terutama petani kelapa sawit mengangkut hasil panennya.

"Pembangunan infrastruktur di Desa Kota Bani menjadi prioritas kami, hal ini utamanya untuk meningkatkan kualitas ekonomi warga desa sehingga nantinya bisa menyejahterakan mereka," ungkap Zaidin, Kepala Desa Kota Bani.

Kesejahteraan nelayan

Selain membangun jalan produksi perkebunan untuk mengangkut hasil panen kelapa sawit, dana desa juga digunakan untuk membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapannya.

"Tak hanya petani kelapa sawit, di Desa Kota Bani juga banyak yang bekerja sebagai nelayan. Ini karena desa kami berbatasan langsung dengan Samudera Hindia," kata Zaidin.

Adapun bantuan yang sudah diberikan dari dana desa adalah alat tangkap berupa jaring lobster sepanjang 100 meter (lima buah), tali, timah, dan pelampung untuk satu nelayan. Total sudah ada 25 nelayan yang mendapatkan bantuan tersebut.

"Sejak diberikan bantuan, kini kami tak perlu lagi menyewa alat. Selain itu kami juga bisa meningkatkan harga jual ke pengepul karena tidak lagi dipotong harga sewa. Yang tadinya kami jual Rp 300 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp 350 ribu per kilogram," tutur Imran Saleh, nelayan di Desa Kota Bani.

Hasil tangkapan nelayan Desa Kota Bani meningkat dari yang tadinya hanya dapat 2 kilogram per hari, kini menjadi 5 kilogram per hari.Dok. Pribadi/Corry Wenas Samosir Hasil tangkapan nelayan Desa Kota Bani meningkat dari yang tadinya hanya dapat 2 kilogram per hari, kini menjadi 5 kilogram per hari.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com