Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Fasilitas Difabel, Kenapa Jokowi Tak Ajak Penyandang Disabilitas?

Kompas.com - 16/10/2018, 10:40 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas penunjang bagi mereka yang berkebutuhan khusus di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Namun, dalam peninjauannya, Jokowi tidak turut serta mengajak penyandang disabilitas. Mengapa?

"Ini lihat dulu. Baru kami nanti bicaranya, undang ke Istana," kata Jokowi saat ditanya wartawan usai peninjauan.

Dalam peninjauan ini, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jokowi cukup puas dengan fasilitas difabel yang ada di GBK.

Baca juga: Tinjau Fasilitas Difabel di GBK, Ini Komentar Jokowi

"Baik toilet, mushola, trotoar, baik fasilitas menuju ke bangku penonton, saya kira 80 persen sudah baik," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini hanya mencatat beberapa kekurangan kecil.

Misalnya, pintu toilet seharusnya dibuat menjadi pintu geser, bukan pintu dorong. Posisi wastafel juga terlalu tinggi bagi pengguna kursi roda.

Jokowi ingin agar fasilitas difabel seperti ini juga bisa diterapkan di seluruh provinsi, kabupaten/kota di Indonesia.

Apalagi, UU telah mengamanatkan bahwa tiap tempat fasilitas umum harus mempunyai fasilitas bagi kaum difabel. Hanya saja, implementasinya di setiap daerah belum berjalan dengan baik.

Baca juga: Didampingi Anies Baswedan, Jokowi Tinjau Fasilitas Difabel di GBK

Oleh karena itu, Jokowi akan membicarakan hal ini dengan penyandang disabilitas di Istana.

"Kami akan dorong entah dikaitkan dengan pajak, insentif lain, kami akan undang rekan kami disabilitas untuk bahas ini," kata Jokowi.

"Bisa saja dikaitkan insentif atau fasilitas pajak atau izin layak fungsi. Saya kira DKI sudah menerapkan itu dikaitkan dengan izin-izin itu," lanjut dia.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com