Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Saling Serang Dianggap Cara Instan Dongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 12/10/2018, 12:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli mengatakan, politik saling serang dengan memobilisasi isu tertentu adalah cara paling instan untuk meningkatkan elektoral.

Menurut dia, cara-cara ini sedang digunakan para politikus Indonesia dalam masa kampanye Pemilu 2019.

"Memang mobilisasi isu-isu yang membakar semangat, saling menyerang satu sama lain. Itu adalah cara yang paling cepat mendulang suara, cara instan meningkatkan elektoralnya," ujar Romli kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Para Capres dan Timses Diingatkan Adu Gagasan, Tak Hanya Saling Serang

"Kemungkinannya ada dua. Pertama, memang dia tidak memiliki ide, gagasan, dan solusi, atau kedua, dia memang memilih cara yang instan dan cepat seperti itu," lanjut dia.

Namun, Romli mengingatkan bahwa cara-cara seperti itu berdampak buruk terhadap demokrasi.

Masyarakat setiap hari dihadapkan pada politik saling serang tanpa ada adu gagasan, ide, dan solusi.

"Dulu beberapa partai memiliki gagasan luar biasa untuk Indonesia. Namun seperti itu mungkin enggak laku dan dampaknya bagi peningkatan elektoral lama. Mereka akhirnya menggunakan cara-cara seperti yang sekarang tersaji di media," ujar Romli.

Baca juga: Kalau Politik Enggak Adu Gagasan, Rakyat Kita Enggak Cerdas-cerdas

Romli mengatakan, banyak persoalan bangsa yang memerlukan solusi dari para calon pemimpin negeri, di antaranya masalah ekonomi, memperbaiki kondisi moneter, dan penegakan hukum dan HAM.

Menurut dia, penyelenggara negara juga turut andil dalam menciptakan pesta demokrasi yang adil dan sehat.

"Penyelenggara Pemilu harus ikut berperan. Jangan diam saja dan berpendapatnya bahwa asalkan enggak melanggar enggak apa-apa. Parpol, capres cawapres, semua harus diingatkan," ujar Romli.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Visi dan Misi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com