Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi Persilakan Amien Rais Ungkap Kasus di KPK yang Disebut Mengendap

Kompas.com - 09/10/2018, 20:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mempersilakan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengungkapkan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disebut mengendap.

"Saya kira begini kalau ada suatu fakta dan itu masuk dalam dugaan tindak pidana, apapun tindak pidana, ya silakan saja disampaikan ke penegak hukum," kata Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Ia juga mempersilakan Amien Rais mengungkapkan kasus tersebut ke publik melalui media sepanjang yang diungkapkan bukan hoaks dan fitnah.

Ia pun mengingatkan jika nantinya ada yang merasa dirugikan oleh pernyataan Amien, yang bersangkutan juga berhak menggunakan hak hukumnya untuk melaporkan ke polisi.

Baca juga: Amien Rais: Saya Akan Ungkapkan Fakta yang Menarik Perhatian

"Jangan kita ini kebiasaan menuduh, melaporkan, enggak terbukti kemudian yang dilaporkan mengambil tindakan balik kemudian katakan bahwa itu sebuah kriminalisasi. Jadi apapun itu sebuah langkah hukum maka kita harus punya kesadaran siap menerima risiko, itu saja," lanjut dia.

Sebelumnya, Amien Rais menegaskan bahwa dirinya akan memenuhi panggilan dari Polda Metro Jaya terkait kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet. Menurut jadwal, Amien akan diperiksa sebagai saksi pada Rabu (10/10/2018).

Sebelumnya Amien tidak hadir saat pemanggilan pertama pada Jumat (5/10/2018) lalu.

"Saya akan datang di Polda," ujar Amien saat ditemui di rumah pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (8/20/2018) malam.

Baca juga: KPK Heran dengan Pernyataan Amien Rais soal Kasus Korupsi yang Mengendap

Seperti diketahui, Amien bersama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sempat bertemu Ratna Sarumpaet pada Selasa (2/10/2018).

Saat itu, Ratna mengaku dianiaya pada 21 September 2018 oleh sejumlah orang tak dikenal, di sekitar bandara internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Namun, pada Rabu (3/10/2018) sore, Ratna mengakui bahwa cerita penganiayaan yang dialaminya hanya bohong belaka. Pengakuan Ratna ini setelah ada penyelidikan kepolisian yang tak menemukan bukti adanya penganiayaan Ratna.

Selain itu, Amien juga menuturkan bahwa setelah pemeriksaan, ia akan mengungkapkan sebuah fakta terkait kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Amien, kasus tersebut telah lama mengendap di KPK dan tak kunjung tuntas.

Namun, ia tidak menjelaskan secara detail terkait pernyataannya tersebut. Setelah memberikan pernyataan, Amien memilih menyudahi wawancara dan masuk ke dalam mobilnya.

"Setelah itu saya akan membuat sebuah fakta yang Insya Allah akan menarik perhatian, yang ini hubungannya tentang penegakan hukum dan korupsi yang sudah mengendap lama di KPK akan saya buka pelan-pelan," kata Amien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com