JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Selasa (2/10/2018) pagi, memimpin rapat terbatas membahas penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Bertempat di Kantor Presiden, Jakarta, rapat yang dimulai sekitar pukul 10.40 WIB itu dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara.
Empat menteri koordinator hadir dalam rapat, antara lain Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Demikian pula sejumlah menteri teknis, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Sanjoyo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Jumolo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Baca juga: Ini Daftar Kebutuhan Tanggap Darurat di Palu dan Donggala
Dalam pidato pembukaan, Presiden Jokowi mengatakan, dalam rapat ini akan lebih dirinci lagi bagaimana penanganan dampak bencana di Sulawesi Tengah.
"Dalam rapat pagi hari ini, saya akan lebih mendetailkan pembahasan mengenai penanganan dampak bencana di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong," ujar Jokowi.
Hingga pukul 11.05 WIB, rapat terbatas masih berlangsung secara tertutup.
Baca juga: 7 Laporan Terkini soal Rutan dan Lapas Serta Warga Binaan di Palu dan Donggala
Sejak gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Selasa (2/10/2018), tercatat 925 orang meninggal dunia, 99 orang hilang, serta 799 terluka.
Selain itu, ada 59.450 jiwa pengungsi yang tersebar di 109 titik di kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum dapat disampaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.