JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau proses pemulihan pascagempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dua bulan lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, dari 149.715 unit rumah yang rusak, tersisa 25.292 unit yang belum diverifikasi.
"Total rumah rusak 149.715 unit, total terverifikasi 124.423 unit rumah," ujar Sutopo melalui siaran persnya, Senin (1/10/2018).
Baca juga: Hampir 2 Bulan Berlalu, Ini Update Korban Gempa Lombok dari BNPB
Hal itu merupakan langkah pertama dalam proses rehabilitasi rumah di daerah tersebut. Nantinya, hal itu akan disahkan melalui penerbitan Surat Keputusan (SK).
Hingga Senin (1/10/2018) pagi, terdapat 95.882 unit yang sudah diterbitkan SK-nya.
Selanjutnya, pemerintah akan memberikan dana kepada warga untuk membangun rumahnya. Bantuan tersebut ditransfer langsung ke rekening korban melalui Bank BRI.
Baca juga: 4 Fenomena Tak Terduga yang Terjadi saat Gempa Palu dan Lombok
Untuk itu, Sutopo menyebutkan, pemerintah telah menerbitkan sebanyak 17.464 buah buku rekening. Dari jumlah tersebut, yang sudah berisikan saldo sebanyak 2.623 rekening.
Jika masyarakat sudah menerima dana, pembangunan kembali rumah mereka dapat mulai dilakukan.
Dalam hal ini, 4.679 rumah sudah dibongkar. Sementara itu, terdapat 22.073 rumah yang sudah siap dibangun kembali.
Nantinya, warga akan mendapat pendampingan dari pemerintah pusat dalam proses pembangunan rumah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.