Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami Palu, Kemensos Siapkan Bantuan Bahan Pokok Hingga "Trauma Healing"

Kompas.com - 29/09/2018, 05:42 WIB
Kristian Erdianto,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan bahwa pihaknya telah menyiapkan bantuan terkait penanganan pasca-bencana gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018).

Bantuan yang telah disiapkan oleh Kementerian Sosial berupa kebutuhan pokok seperti tenda dapur umum, selimut dan sembako.

Selain itu Kementerian Sosial juga akan mengirimkan ratusan relawan Tagana yang berasal dari sekitar daerah Sulawesi Tengah seperti Gorontalo dan Makassar.

Menurut Agus, bantuan berupa kebutuhan pokok seperti tenda dapur umum, selimut dan sembako akan segera dikirimkan pada Sabtu (29/9/2018) pagi melalui Lanud Halim Perdana Kusuma dengan bantuan pesawat milik TNI AU.

"Kami menyiapkan dalam waktu dekat 3.000 paket sembako yang bukan beras, karena kebijakan beras ada yang (kementerian) lain lagi. Kami juga menyiapkan sekitar 100-an relawan Tagana yang ada dari daerah-daerah penyangga di sekitar Sulawesi Tengah," ujar Agus seusai rapat koordinasi penanganan bencana di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018) dini hari.

Kementerian Sosial juga menyiapkan 6 unit mobil dapur lapangan. Satu unit mobil dapat memasak sekitar 2000 nasi bungkus dalam sehari.

Tenaga-tenaga pendamping untuk trauma healing pun disiapkan untuk menangani korban bencana gempa bumi.

Mereka, kata Agus, sudah disiapkan untuk membantu pemulihan kondisi psikologis masyarakat yang terdampak gempa bumi.

"Kami sudah siapkan pendamping layanan dukungan psikososial. Itu juga akan segera kami terjunkan ke lapangan agar pemulihan psikologi korban bisa segera mungkin cepat pulih," kata Agus.

Dalam rapat koordinasi penanganan bencana tersebut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, perwakilan Kemenkominfo, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, BNPB dan BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com