Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Imbau Warga Sulteng Tetap Tenang dan Waspada

Kompas.com - 29/09/2018, 01:22 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengimbau warga Sulawesi Tengah untuk tetap tenang pasca bencana gempa dan tsunami yang terjadi disana. Kendati demikian, Jokowi juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengantisipasi gempa susulan.

"Seluruh masyarakat terutama yang berada di Donggala, Palu, dan sekitarnya agar tetap tenang tetapi juga tetap waspada," kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2018) dini hari.

"Kita berharap ini segera bisa diselesaikan bersama-sama," tambah Presiden.

Baca juga: Gempa Donggala, Kemenhub Lakukan Pengecekan Fasilitas Transportasi Udara

Presiden Jokowi pun menyampaikan dukacita mendalam atas bencana yang terjadi. Hingga saat ini, Kepala Negara juga masih terus memantau perkembangan terkini dari daerah terdampak gempa itu.

"Setiap menit, setiap jam, saya selalu mengikuti peristiwa yang terjadi dari sini. Saya berharap setelah mendapat penjelasan secara penuh baru menentukan rencana," kata Jokowi saat ditanya apakah akan berkunjung ke Sulteng.

Jokowi mengaku, ia sudah meminta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto segera mengoordinasikan upaya tanggap darurat penanganan gempa.

Jokowi minta jajarannya memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penanganan darurat baik pencarian korban, evakuasi, dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan.

Baca juga: Dampak Gempa dan Tsunami di Palu, Listrik Padam, Komunikasi Putus hingga Kapal Melintang

Menurut Jokowi, saat ini, para jajarannya itu sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi terdampak gempa dan tsunami. Jokowi berharap agar esok hari ia sudah mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai kondisi di lapangan.

"Tadi saya sudah mendapatkan informasi dari Kepala BNPB meskipun informasi itu belum semuanya ada karena memang sulit untuk telepon ke sana. Tadi saya mencoba menghubungi gubernur sejak sore tadi juga tidak bisa sambung karena memang kelihatannya komunikasi terganggu," kata Jokowi.

Gempa yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), berkekuatan magnitudo 7,4. Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA.

Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.

Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat di Sulawesi tidak panik dan tetap tenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com